Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Klaim Pembatasan Sepeda Motor Hari Pertama Terkendali

Kompas.com - 17/12/2014, 17:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menilai pelaksanaan pembatasan sepeda motor pada hari pertama, Rabu (17/12/2014) ini masih terkendali. Hanya saja, masih banyak pengendara motor yang kebingungan saat dialihkan ke jalur alternatif lantaran tidak bisa melintasi Jalan M.H Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat.

"Situasi cukup terkendali ya. Masyarakat semakin lama sudah semakin banyak yang tahu," ujar Kepala Bagian Operasional Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto ketika dihubungi, Rabu (17/12/2014).

Budiyanto juga mengatakan sejumlah jalan alternatif yang dilalui pengendara motor seperti Jalan Abdul Muis tidak mengalami kepadatan yang signifikan. Kemacetan yang terjadi, kata dia, masih dalam batas normal dan bisa teratasi dengan cepat.

Mengenai situasi lahan parkir, Budiyanto mengakui belum banyak diminati para pengendara motor. Begitu pula dengan bus transjakarta gratis yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI. Bus tersebut ternyata juga sepi peminat. Namun, Budiyanto beranggapan hal ini karena program baru berjalan satu hari.

Pada hari selanjutnya, dia berharap fasilitas tersebut dapat digunakan masyarakat dengan maksimal. Pada pelaksanaan pembatasan sepeda motor hari ini, masih banyak pengendara motor yang bisa lolos melintas ke jalur yang dilarang. Sekalipun, pengendara tersebut kembali dihalau petugas pada jalan berikutnya. Menanggapi hal ini, Budiyanto menganggap wajar. Menurut dia, masyarakat mungkin tidak tahu atau lupa dengan peraturan baru ini.

"Ada pengendara motor satu atau dua yang lewat. Tapi mereka mungkin tidak tahu aturan itu dan kemudian kan kami arahkan," ujar Budiyanto.

Budiyanto mengatakan, evaluasi secara keseluruhan belum bisa dilakukan saat ini. Evaluasi tersebut akan dilakukan setelah program berjalan satu bulan ke depan.

Pantauan Kompas.com, polisi lalu lintas sudah bersiaga di sejumlah titik di Bundaran HI seperti di akses masuk Jalan Kebon Kacang sejak pagi. Sementara itu, sejumlah pengendara tampak bingung melihat penerapan program baru ini. Ketika dialihkan oleh polisi, banyak pengendara yang mengungkapkan kebingungannya.

"Ini berlaku sejak kapan ya pak?" ujar salah satu pengendara, Anggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com