Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat DKI Cepat Dirombak, Ahok Yakin Program Tak Terganggu

Kompas.com - 22/12/2014, 19:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal melakukan evaluasi rutin selama tiga bulan atas kinerja pegawai negeri sipil (PNS) DKI. Jika kinerja mereka tidak baik maupun biasa-biasa saja, maka Basuki tak segan untuk menjadikan staf pegawai yang sudah memiliki jabatan.

Kendati demikian, Basuki tidak mengkhawatirkan kemungkinan terganggunya program unggulan karena cepatnya perombakan pejabat itu. [Baca: Siapa PNS DKI yang "Distafkan" Masih Gelap]

"Apanya yang ganggu sistem? Dengan sistem ini, staf-staf yang baik jadi punya peluang untuk menjadi pejabat, kalau dulu kan nunggunya lama untuk jadi pejabat," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (22/12/2014).

Basuki pun memberi contoh staf yang bisa menjadi pejabat eselon II adalah Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan (Kadiskominfomas) DKI Agus Bambang Setyowidodo. Menurut Basuki, Agus mampu mengubah kinerja Diskominfomas menjadi lebih baik.

Saat Kadiskominfomas dijabat oleh Sugiyanta, kata Basuki, ia tidak mampu menuruti instruksi untuk menciptakan teknologi pengaduan warga yang terintegrasi dengan sistem lainnya. [Baca: Ahok Beberkan Kriteria Lurah yang Bisa Dapat Gaji Rp 25 Juta]

Pada 2 Januari 2015 mendatang, Basuki bakal melantik sebanyak 6.511 PNS DKI. Awalnya ada 8.011 jabatan di DKI dipangkas 1.500 menjadi 6.511 jabatan. Ia berharap melalui perombakan massal itu, PNS DKI dapat mengubah total kinerjanya menjadi lebih baik.

"Saya sangat yakin untuk mencapai semua visi Jakarta Baru ini kunci utamanya adalah PNS yang profesional dan melayani. Begitu PNS tidak melayani, ya akan kami stafkan," kata Basuki.

Pria yang biasa disapa Ahok itu bakal meminta pejabat eselon II untuk terus memberi laporan perihal kinerja anak-anak buahnya. Yakni yang memiliki kinerja baik dan tidak memiliki kinerja baik.

Basuki mengatakan rekomendasi pejabat eselon II akan dijadikannya indikator untuk menjadikan staf pegawai. Namun, jika dalam jangka waktu tiga bulan, pegawai rekomendasi pejabat eselon II itu tidak sesuai dengan yang dibicarakan, maka Basuki bakal menjadikan staf pejabat eselon II tersebut.

"Kamu (pejabat eselon II) kasih tahu saya mana anak buah kamu yang pantas dipromosikan atau distafkan. Nanti kami ikuti rekomendasi kamu, kalau kamu salah, kamu yang bakal distafkan," kata Basuki mengancam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com