Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Angkasa Pura II terkait Kasus Dugaan Pemerkosaan WN Tiongkok

Kompas.com - 27/12/2014, 12:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Bandara Soekarno Hatta, PT Angkasa Pura II membenarkan R dan B adalah karyawan mereka. Namun, mereka mengaku belum bisa memastikan apakah keduanya melakukan tindak pidana.
 
General Affair Manager PT Angkasa Pura II Yudis Tiawan meminta media dan masyarakat tidak menghakimi karyawannya.
 
"Kita kedepankan azas praduga tak bersalah, patut diduga ada kejadian asusila, namun bisa jadi bukan pemerkosaan, karena perempuan WN Tiongkok itu tidak dipaksa, bisa jadi suka sama suka, atau ada kemungkinan lain, maaf, seperti transaksional (seks), karena kami belum terima penjelasan resmi dari kepolisian," ujarnya saat dihubungi Warta Kota, Jumat (26/12/2014).
 
Menurut Yudis, kedua karyawan memang tercatat masuk pada 2004 dan 2011. Tugas mereka sebagai keamanan penerbangan memang membantu melakukan pengamanan dan keselamatan penerbangan, termasuk kepada penumpang.
 
"Jadi tidak jelas apakah wanita WN Tiongkok itu baru datang dari luar negeri, sebab kami mendapat informasi, wanita itu juga pernah turun dari taksi di terminal keberangkatan," ujarnya.
 
Ia mengatakan, ketika R dan B bertemu wanita itu, ia bukan berada di dalam area kedatangan yang digunakan penumpang baru turun pesawat. Awalnya, kata Yudis, kedua karyawan berniat baik terhadap wanita tersebut, karena membantu mencarikan tempat istirahat.
 
"Jadi kami juga menunggu dari Polisi terkait kepastian ini, apakah wanita itu benar-benar baru datang? Dari mana dia datang, dan mau ke mana dia?" jelasnya.
 
Yudis menjelaskan, PT Angkasa Pura II sudah memberikan sanksi pembebastugasan sementara kepada kedua karyawan tersebut. Ia mengatakan, jika di kemudian hari diketahui kedua karyawan ini melakukan tindak pidana, maka pihaknya akan memberikan sanksi lebih tegas, bisa sampai pemecatan.
 
"Kami tidak mungkin membela orang yang salah secara hukum, namun kami juga belum mendapat informasi yang pasti dari Polisi maupun Kedutaan Besar Tiongkok. Biar bagaimanapun, kami memohon maaf dan memberikan empati atas dugaan kasus ini," tuturnya. (Sab)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com