Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Pejabat-pejabat yang Bakal Dilantik Ahok dalam Perombakan Ribuan PNS?

Kompas.com - 29/12/2014, 19:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama bakal melantik ribuan pegawai negeri sipil (PNS) DKI pada 2 Januari 2015 mendatang di Lapangan Monumen Nasional (Monas). Akan ada 6.506 pejabat struktural, mulai dari pejabat eselon IV hingga II, yang akan dilantik.

Jumlah tersebut telah berkurang sebanyak 1.500 pejabat, dari sebelumnya sebanyak 8.011 pejabat. Gubernur Basuki merahasiakan siapa saja PNS DKI yang akan dilantik menjadi pejabat eselon, termasuk dengan pejabat eselon mana yang dijadikan staf.

Salah seorang sumber Kompas.com di lingkungan Pemprov DKI mengatakan, pelantikan ribuan PNS DKI ini awalnya diselenggarakan pada 29 Desember 2014. Namun, karena satu dan lain hal, pelantikan ribuan PNS baru akan terlaksana awal tahun besok.

Masih berdasarkan sumber ini, beberapa pejabat eselon II yang akan dilantik adalah Bambang Musyawardhana, yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, menjadi wali kota Jakarta Timur. [Baca: Kenapa Ahok Lantik Pejabat di Monas?]

Kemudian, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Pusat Rustam Effendi menjadi wali kota Jakarta Utara. Sekwan DPRD DKI Jakarta Mangara Pardede akan menggantikan posisi Rustam sebagai wali kota Jakarta Pusat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Arie Budiman akan dilantik menjadi kepala Dinas Pendidikan DKI, menggantikan Lasro Marbun yang bakal dilantik menjadi kepala Inspektorat DKI.

Kemudian, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Purba Hutapea akan dilantik menjadi kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Para pejabat eselon II yang akan dilantik ini pun telah dikumpulkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI di ruang Sekda di lantai empat, Balai Kota, Senin petang ini.

Beberapa pejabat yang terlihat hadir di ruang Sekda saat itu adalah Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Subejo, Kepala Biro Organisasi Tata Laksana (Ortala) Deni Wahyu, Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor, dan Kepala BPBD DKI Bambang Musyawardhana.

Bambang pun hanya tertawa saat Kompas.com bertanya kemungkinannya menjadi wali kota Jakarta Timur. "Katanya sih begitu, ha-ha-ha," kata Bambang.

Kemudian, Sekda DKI Saefullah hanya menjawab diplomatis perihal nama-nama pejabat yang telah beredar di kalangan wartawan itu, termasuk jabatan baru yang akan diterima Lasro Marbun sebagai kepala Inspektorat DKI. "Mudah-mudahan iya. Pak Lasro itu cocok bekerja di Inspektorat," kata Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com