"Kalau ada pejabat eselon yang jadi 'pemain', selama ini mereka tidak khawatir karena pasti hanya dimutasi ke jabatan yang eselonnya sama. Tapi, jangan salah, Bapak dan Ibu, kita mulai 'permainan ular tangga' di DKI," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (30/12/2014).
Permainan ular tangga yang dimaksud Basuki adalah para staf bisa dipromosikan menjadi pejabat eselon IV. Kemudian, pejabat eselon IV bisa meningkat menjadi pejabat eselon III dan selanjutnya bisa dipromosikan menjadi pejabat eselon II. Sementara itu, pejabat eselon II yang memiliki kinerja tidak baik tidak lagi dimutasi ke eselon yang setingkat atau ke eselon III, tetapi langsung turun menjadi staf (non-eselon).
"Tapi, di saat Anda menjadi staf, belum tentu Bapak Ibu itu kinerjanya tidak baik. Kebetulan di posisi itu, ada pejabat yang lebih baik kinerja dan hasil tesnya. Saya bisa saja khilaf menempatkan orang, tetapi saya lebih baik khilaf daripada membiarkan orang (pejabat) lama begitu-begitu saja kerjanya," kata Basuki.
Kendati demikian, para staf yang dipromosikan Basuki tidak boleh terlalu hanyut dalam kesenangan. Sebab, tugas berat menunggu mereka untuk segera direalisasikan dan diselesaikan. Jika dalam waktu tiga hingga enam bulan tidak bisa merealisasikan program unggulan, mereka akan kehilangan jabatan maupun menjadi staf kembali.
"Enam bulan tidak becus, saya copot lagi jadi staf. Biar staf yang lain punya kesempatan menjadi pejabat," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.