Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Pejabat DKI Tak Percaya Tudingan "Ahok Gubernur yang Bacot Doang"

Kompas.com - 02/01/2015, 13:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengimbau para pegawai dan pejabat DKI tidak mempercayai berbagai tudingan banyak pihak kepadanya. Sebab, kata dia, para PNS DKI adalah pihak yang bisa membantunya untuk mewujudkan Jakarta Baru.

"Saya minta Bapak dan Ibu untuk tidak mempercayai pihak-pihak yang bilang kalau saya itu Gubernur yang bacot (banyak bicara) doang. Ngomong doang mau pecat, jangan percaya semua itu," kata Basuki, di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta, Jumat (2/1/2015).

Ia berharap pelantikan ribuan pejabat DKI yang hari ini dilaksanakannya dapat membuat pejabat itu mempercayainya. Basuki menegaskan akan melakukan evaluasi rutin setiap tiga bulan terhadap kinerja pegawai. [Baca: Jabatannya Dihapus Ahok, Ada Wakil Lurah Merasa Tersisihkan]

Jika para pejabat yang dipromosikan tidak mampu mewujudkan program unggulan, maka bukan tidak mungkin pejabat itu akan menjadi staf kembali.

"Dengan adanya pelantikan ribuan pejabat ini, lumayan saya menjadi tidak terlalu pengecut. Siapapun yang melawan saya mewujudkan Jakarta Baru, akan saya pinggirkan, tidak ada toleransi," kata Basuki.

Basuki menuturkan, pelantikan massal ini sengaja digelar di awal tahun karena 2 Januari 2015 ini merupakan hari kerja pertama di tahun 2015. Selain itu, dia juga tidak ingin lagi mendengar pejabat DKI yang setelah dicopot baru melapor kesulitan-kesulitan yang dihadapi seperti ditekan, diperas, dan sebagainya. [Baca: Ahok Kembali Disindir untuk Pimpin Jakarta Tidak dengan Amarah]

"Mulai hari ini, seluruh yang dilantik tidak ada peringkat jabatan. Termasuk staf. Laporkan pada kami kalau diperas atau ditekan siapapun. Karena DKI membutuhkan yang terbaik dari yang terbaik," ujarnya.

Dari hasil Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), dari sebanyak 8.011 struktur jabatan baik eselon I, II, III, dan IV, kini hanya ada 6.511 saja. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 12 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Laksana (Ortala). Dari jumlah tersebut sedikitnya ada 1.500 perampingan yang dilakukan.

Dari jumlah itu pula, masih ada struktur jabatan yang belum terisi sebanyak 1.835 jabatan. Salah satunya karena wakil lurah dikosongkan. Nantinya juga ada tahap seleksi berikutnya atau apabila dianggap tidak perlu, maka akan ditiadakan.

Hal tersebut juga berdasarkan Keputusan DPRD nomor 37 tahun 2014 tanggal 30 Desember 2014 dan Keputusan Gubernur nomor 2208-2327 tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan pimpinan tinggi pratama, administrasi, dan pengawas di lingkungan Pemprov DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com