Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ferdiansyah Diduga Tenggelam saat Bermain Lompat-lompatan di Ciliwung

Kompas.com - 02/01/2015, 16:49 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Ferdiansyah Saputra (7), bocah yang menghilang di sekitar Sungai Ciliwung tepatnya di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, diduga tenggelam setelah bermain lompat-lompatan bersama teman-temannya.

Dugaan itu disampaikan Rohman (36), salah seorang warga Kartini, Sawah Besar. "Lompat-lompatan di pinggiran sini. Terus dia jatuh dan tenggelam. Teman-temannya enggak bilang, sampai siang baru lapor ke orang-orang sini," ujar Rohman saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Jumat (2/1/2015). [Baca: Seorang Bocah Hilang di Ciliwung]

Kapolsek Sawah Besar Komisaris Ronald Purba, mengatakan Ferdiansyah bersama kelima orang temannya bermain-main di sekitar Ciliwung pukul 10.00. Baru sekitar pukul 14.00, kabar Ferdiansyah hilang di sungai diketahui oleh warga sekitar.

Kejadian itu pun dilaporkan kepada polisi oleh seorang warga Kartini bernama Jaenudin (42). Laporan diterima pukul 17.45. Setelah itu, polisi langsung mengambil tindakan cepat yaitu berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional dan Taruna Siaga Bencana untuk melakukan evakuasi terhadap bocah tersebut.

Hingga Jumat petang proses evakuasi masih terus berlanjut. Sekitar 10 petugas berseragam oranye dengan tulisan Basarnas dibantu oleh beberapa orang lainnya berseragam Tagana tengah melakukan pencarian di Sungai Ciliwung, tepatnya di sekitar Pintu Air Lautze.

Mereka menggunakan alat-alat seperti jaring dan perahu karet untuk membantu upaya mereka tersebut. Di lokasi kejadian, tampak juga pembangunan turap yang masih belum selesai. Di sana, tampak juga beberapa alat pengapung untuk pembangunan turap.

Alat itulah yang diduga menjadi lokasi lompat-lompatan oleh Ferdiansyah dan teman-temannya. Proses evakuasi tersebut menarik perhatian warga sekitar. Puluhan warga tampak menonton. Mereka pun tak kunjung menyingkir meskipun gerimis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com