Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Tiket Harian Commuter Line Tak Lagi Putih Polos

Kompas.com - 05/01/2015, 11:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak sebulan terakhir, kartu naik KRL Commuter Line untuk sekali jalan, yakni tiket harian berjaminan (THB), sudah memiliki warna dengan disertai adanya beberapa logo, yakni logo KRL, logo PT KAI, dan logo PT Kereta Api Commuter Jabodetabek. Sebelumnya, THB tidak disertai gambar apa pun dan warnanya hanya putih polos.

Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, pemberian warna dan gambar pada THB bertujuan untuk penyegaran, yakni agar kartu tersebut lebih enak dilihat.

Menurut Eva, PT KCJ tidak khawatir kartu tersebut akan diambil orang sebab biaya jaminannya sama seperti kartu THB yang putih polos, yakni sebesar Rp 5.000. [Baca: Pengguna KRL Diimbau Gunakan Tiket Berlangganan]

"Uang jaminannya sama seperti THB biasa. Jadi, kalaupun diambil, kan ada (uang) gantinya," kata Eva kepada Kompas.com, Senin (5/12/2014). Menurut Eva, besaran uang jaminan yang sama disebabkan kedua jenis kartu tersebut juga memililiki biaya produksi yang sama.

Hal itu berbeda dari kartu single trip yang pernah hilang secara massal akibat diambil penumpang pada sekitar pertengahan 2013, tepatnya saat masa awal penerapan tiket elektronik pada layanan KRL.

"Jadi, biaya produksi THB yang polos sama yang berwarna sama. Jadi, kalaupun (kartu) diambil, kami tidak akan rugi," ucap Eva.

Sebagai informasi, saat masa-masa awal penerapan KRL Commuter Line pada pertengahan 2013, terjadi "pencurian massal" oleh penumpang terhadap ratusan ribu kartu perjalanan tunggal yang kemudian menyebabkan PT KCJ mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. [Baca: Ketidakdisiplinan Seharga Rp 4 Miliar Berujung Jaminan Rp 5.000]

Ketika itu, kartu single trip memang memiliki tampilan yang nyaris mirip kartu multi trip sehingga hal inilah yang kemungkinan menjadi penyebab warga ingin memilikinya.

Pasca-kejadian tersebut, PT KCJ mengubah kartu single trip ke THB yang tampilannya putih polos. Selain itu, diberlakukan pula peraturan jaminan sebesar Rp 5000. Uang jaminan dapat di-refund di stasiun kedatangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com