Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Seharusnya yang Dibatasi Mobil, Bukan Motor"

Kompas.com - 06/01/2015, 11:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Para pengendara sepeda motor mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang melarang sepeda motor untuk memasuki jalur utama di Ibu Kota. Sebagian pengendara sepeda motor menganggap kebijakan ini menyulitkan mereka.

Penilaian tersebut salah satunya diungkapkan Rio (27), warga asal Bintaro, Tangerang. Rio yang bekerja di kawasan Karet, Jakarta Pusat, itu mengaku bahwa beban biaya dan juga waktu tempuh perjalanan akan bertambah bagi dirinya. Terlebih lagi, pemerintah berencana memperluas pelarangan sepeda motor di jalur protokol lainnya.

"Jelas akan menyulitkan pengendara sepeda motor, apalagi kalau kita mau melewati Jalan Sudirman nanti. Padahal, kemarin saja, motor dilarang lewat Jalan Thamrin. Kita saja sudah susah buat sampai kantor," kata Rio kepada Kompas.com, Selasa (6/1/2015).

Rio menuturkan, saat sepeda motor belum dilarang melintasi Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Selatan, dia biasa menghabiskan Rp 20.000 untuk dua hari pergi pulang Bintaro-Karet. Jika kawasan jelajah motor kian dibatasi, biayanya akan bertambah, termasuk biaya parkir di kawasan Senayan. "Kalau seharian parkir sampai setelah selesai kerja, bisa berapa?" ujar Rio.

Menurut Rio, seharusnya pelarangan itu ditujukan kepada pengendara mobil. "Dari ukuran, dibandingkan mobil, satu mobil bisa seukuran empat motor. Seharusnya pembatasan mobil yang diberlakukan," ujar Rio.

Deira Surya Putra (30), pengendara lain sepeda motor, lainnya mempertanyakan kompensasi berupa bus gratis dari pemerintah. Deira mempertanyakan apakah nantinya bus gratis dapat efektif digunakan para pengendara sepeda motor yang terdampak pelarangan tersebut.

"Apa iya itu untuk pengendara sepeda motor lewat. Bisa saja orang kantoran biasa yang mau lewat, numpang. Ada jaminan enggak dari pemerintah enggak kayak gitu? Kalau enggak, jelas merugikan kami. Itu kan bus untuk kompensasi pengendara sepeda motor," ujar warga Cilandak, Jakarta Selatan, ini.

Deira menyarankan agar pengendara sepeda motor justru dibuatkan jalur khusus. "Kenapa motor enggak dibuat seperti jalur sepeda. Dikira motor enggak bayar pajak, apa. Jangan ada diskriminasi. Pemerintah harus adil. Jangan hanya pentingkan orang atas," ucapnya.

Sementara itu, Rio berharap pemerintah membenahi dulu sarana transportasi umum secara maksimal. "Transportasi (umum) dibenahi, dan kalau bisa, janji-janjinya dipenuhi untuk membuat alat transportasi yang murah dan layak," ujar Rio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com