Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajal Bajaj Listrik, Ahok Sempat Tegur Pedagang Kopi

Kompas.com - 06/01/2015, 16:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba saja keluar dari ruang kerjanya di Balai Kota, Selasa (6/1/2015) sore. Masih mengenakan setelan batik berwarna putih keemasan, ternyata ia langsung melihat-lihat lima unit bajaj berwarna putih yang terparkir rapi di halaman Balai Kota.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjajal bajaj listrik produksi PT Arrtu Mega Energie, di Balaikota, Selasa (6/1/2015).

Tanpa pikir panjang, Basuki langsung menaiki bajaj berbahan bakar listrik tersebut dengan didampingi Presiden Direktur PT Arrtu Mega Energie Christoforus Richard. Mereka duduk di bagian penumpang atau belakang sopir. "Ayo mau ikut enggak ke Monas? He-he-he," tanya pria yang akrab disapa Ahok itu kepada para wartawan peliputnya.

Tak sampai di Monas, ternyata bajaj yang ditumpangi Basuki hanya berkeliling di seputar lingkungan Balai Kota saja. Saat di depan Balai Kota, Basuki sempat turun dan menegur beberapa pedagang kopi yang berdagang di trotoar.

"Mas kalau jualan kopi di sini enggak apa-apa. Tetapi, sampahnya jangan dibuang ke rumput ya, harus tertib, ini kopinya bikinnya enggak dicampur bahan kimia juga kan?" tanya Basuki kepada dua orang pedagang kopi bersepeda itu.

"Enggak, Pak. Pakai gula asli," jawab salah seorang pedagang. Kemudian, Basuki pun meminta pedagang untuk tidak menutup akses trotoar. Setelah berbincang, para pedagang mengeluarkan handphone mereka dan meminta foto bersama orang nomor satu di Ibu Kota itu.

Dengan ramah, Basuki melayani permintaan para pedagang. Setelah selesai berfoto-foto, Basuki kembali melanjutkan perjalanannya ke dalam lingkungan Balai Kota dengan menaiki bajaj listrik.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjajal bajaj listrik produksi PT Arrtu Mega Energie, di Balaikota, Selasa (6/1/2015).

Setibanya di pendopo Balai Kota, Basuki mengetuk-ngetuk dinding bajaj yang terbuat dari ‎bahan seng. Setelah menjadi penumpang, ia mencoba duduk di kursi sopir. Bak seorang pengemudi, suami Veronica Tan itu mencoba mengarahkan setang ke kanan dan kiri.

"Ini kalau mau menyalakan bajaj, pakai starter yang ini, Pak," ‎kata Richard kepada Basuki. "Bagus ini. Tetapi, lebih bagus lagi kalau ada (perusahaan) yang nawarin bus listrik," ujar Basuki.

Sekadar informasi, sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat tawaran pengadaan bajaj listrik dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi, PT Arrtu Mega Energie. Saat ini, jumlah bajaj yang telah mereka produksi mencapai sekitar 500 unit. Kelima ratus bajaj tersebut akan langsung beroperasi seusai mendapat izin DKI.

Hampir semua komponen dari bajaj tersebut dibuat di Indonesia. Komponen yang diimpor hanyalah mesin, yang didatangkan dari Tiongkok. Bajaj listrik ini diklaim mampu mengangkut penumpang maksimal hingga enam orang. Apabila ditambah dengan sopir, kapasitas keseluruhan dari bajaj tersebut adalah tujuh orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com