Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Juru Parkir di Jalan Sabang Belum Digaji 2 Kali UMP

Kompas.com - 07/01/2015, 09:19 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba tiga bulan yang diberlakukan untuk sistem parkir berbayar di Jalan Agus Salim atau yang dikenal dengan Jalan Sabang telah selesai. Namun, juru parkir di sana belum dibayar sesuai dengan janji Dinas Perhubungan DKI Jakarta yaitu dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP) setelah uji coba selesai dilakukan.

Menanggapi hal ini, Kepala Unit Pelaksana Parkir Dishub DKI Sunardi Sinaga, mengatakan, sistem parkir berbayar di Jalan Sabang masih dievaluasi sehingga juru parkir di sana belum dapat dibayar dua kali UMP. Nantinya, jika evaluasi sudah selesai dan sistemnya sudah baik, maka janji tersebut akan direalisasi.

“Cuma ini kan baru pakai koin (pembayarannya) dan belum sempurna. Jadi masyarakat (pengguna jasa parkir) bisa berbohong. Parkir dua jam bilangnya sejam. Jadi banyak perbaikan yang harus diterapkan,” ujar Sunardi saat dihubungi, Rabu (7/1/2015).

Meski demikian, Sunardi menjelaskan, untuk kondisi saat ini, juru parkir sudah mendapatkan gaji di atas UMP yaitu Rp 2,5 juta per bulannya. Ketika sistem parkir berbayar sudah tertata dengan baik, maka para juru parkir dapat digaji dua kali UMP. Sebab, pendapatan parkir sudah mencapai target.

Sunardi juga mengatakan, bila sistem parkir berbayar sudah baik, maka Dishub tidak perlu memperkerjakan juru parkir sebanyak saat ini. Sebagai informasi, saat ini di Jalan Sabang ada 33 juru parkir yang dibagi menjadi tiga shift setiap harinya.

“Kalau sistemnya sudah baik kan masyarakat langusng menggunakan kartu elektronik di mesinnya untuk bayar, CCTV juga aktif semua. Paling kami hanya butuh enam juru parkir saja untuk satu shift,” jelas Sunardi.

Juru parkir yang dipekerjakan resmi tersebut juga bisa dipindahtugaskan ke kawasan sistem parkir berbayar lainnya.

Sebelumnya, Dishub berencana memasang sistem parkir yang sama di empat kawasan lainnya di Jakarta, yaitu di Jalan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jalan Falatehan, Jakarta Selatan, Jalan Pintu Kecil, Jakarta Barat di Jalan Balai Pustaka, Jakarta Timur. Juru parkir nantinya juga akan bekerja sebagai operator, diberikan surat tugas yang jelas, dimonitor.

“Statusnya jelas, maka gajinya pun lumayan. Kalau masih dengan sistem sekarang, menggaji juru parkir dua kali UMP bisa tekor dong,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com