Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Daring PTSP Masih Sulit Diakses

Kompas.com - 09/01/2015, 14:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem dalam jaringan (online) untuk memperlancar Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Jakarta Barat belum bisa diakses warga hingga Kamis (8/1/2015). Warga tetap harus mengantre dan meminta bantuan petugas di kantor PTSP.

Vani (22), karyawati perusahaan di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, mengeluhkan pendaftaran daring yang masih sulit diakses. Berkali-kali ia mencoba masuk (log in) ke situs Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), tetapi gagal. Ia pun harus datang dan meminta bantuan petugas PTSP untuk mendaftarkan izin surat izin usaha perdagangan (SIUP) secara daring.

”Kalau mudah diakses dari luar, pengurusan perizinan akan makin cepat. Sayangnya, website itu masih sulit diakses,” ujar Vani, mengacu pada laman resmi Badan PTSP (bptsp.jakarta.go.id).

Setelah diresmikan awal Januari lalu, BPTSP terus berbenah meningkatkan pelayanan publik. Salah satunya adalah pendaftaran daring untuk mengurangi antrean. Dengan sistem itu, proses perizinan juga diharapkan lebih cepat daripada sebelumnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Kantor PTSP Jakarta Barat Desti Ernaningsih mengatakan, kesulitan akses itu disebabkan pergantian pengelolaan dari pihak ketiga ke Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan DKI Jakarta. Ia berharap penyesuaian ini akan selesai secepatnya sehingga pendaftaran perizinan bisa lebih cepat.

Apalagi, wilayah Jakarta Barat merupakan sentra perdagangan dan jasa sehingga banyak sekali warga yang mendaftar perizinan SIUP dan tanda daftar perusahaan (TDP).

Di sisi lain, PTSP juga terus meningkatkan kualitas sesuai dengan standar yang diminta Gubernur DKI Jakarta. Apabila syarat lengkap, izin SIUP dan TDP bisa ditandatangani dalam waktu dua hari. Jumlah permohonan yang masuk bisa 100-200 surat per hari.

PTSP juga tidak menolak surat izin yang seharusnya diurus di kelurahan atau kecamatan. ”Kalau warga salah mendaftar, kami yang harus mengantarkannya ke instansi terkait. Pokoknya, warga dipermudah dengan sistem baru ini,” kata Desti.

Dengan kemudahan sistem ini, PTSP berharap warga mengurus sendiri perizinan yang dibutuhkan. Sejumlah biaya perizinan digratiskan, dipermudah, dan dipercepat. Namun, perbaikan pelayanan itu tidak serta-merta menghapus praktik percaloan.

Rujukan daring

Sementara itu, lima puskesmas tingkat kecamatan di wilayah Jakarta Utara telah menerapkan sistem rujukan ke rumah sakit secara daring. Meski masih memerlukan sejumlah perbaikan, sistem ini terbukti mengurangi antrean panjang masyarakat sebelum mendapatkan layanan kesehatan.

Kelima puskesmas itu adalah Puskesmas Koja, Puskesmas Cilincing, Puskesmas Kelapa Gading, Puskesmas Cakung, dan Puskesmas Tanjung Priok. Kelima puskesmas itu melakukan rujukan secara daring ke RSUD Koja, Jakarta Utara.

”Dari sembilan loket, kami menyiapkan dua loket khusus untuk rujukan online ini. Terbukti, antrean di loket itu tidak panjang lagi,” kata Direktur RSUD Koja dr Theryoto, Kamis. (DEA/JAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com