"Sebelum pelantikan atau di malam harinya banyak pejabat yang minum obat seperti Bodrex. Beberapa obat pusing ada yang mengandung morfin," kata Saefullah, Sabtu (10/1/2015).
Kendati demikian, dia belum mau menjelaskan detail pejabat mana saja yang terindikasi mengonsumsi morfin. Mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu juga belum mengetahui apakah zat morfin termasuk narkoba atau tidak. [Baca: Kejutan Ahok di Pelantikan, Ribuan Pejabat Langsung Tes Urine Narkoba]
Untuk selanjutnya, ia menyerahkan hasil tes ini kembali dikaji lebih lanjut bersama BNN Provinsi DKI dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. "Saya tidak tahu teknisnya kesehatan. Ada kandungan morfin yang melekat di obat pusing, makanya sekarang didalami lagi," kata Saefullah.
Apabila ada pejabat yang positif mengonsumsi zat terlarang itu, jajarannya bakal segera menjadikan staf para pejabat itu. Senada dengan Saefullah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam bakal menjadikan staf para pejabat DKI yang menggunakan narkoba.
"Langsung saja dicopot (jabatannya). Ini banyak banget staf yang antre jadi pejabat DKI, jadi semakin banyak alasan untuk memecat pejabat," kata Basuki. [Baca: Pejabat DKI Terbukti Pakai Narkoba, Ini Sanksinya...]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.