Simulasi tersebut ternyata memiliki empat tujuan yang merupakan fokus Polda Metro Jaya terhadap penanganan banjir di Jabodetabek.
"Dalam rangka (simulasi) yang kita laksanakan ini, yaitu latihan kecepatan datang ke lokasi, evakuasi penyelamatan manusia, penyelamatan barang dan manusia, penjagaan lokasi banjir, rumah yang ditinggal penghuni untuk mengungsi, serta pengamanan dan penjagaan lokasi banjir," tutur Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono di lokasi simulasi, Selasa (13/1/2015).
Ungung mengatakan, Kampung Pulo dipilih sebagai lokasi simulasi karena daerah ini merupakan langganan banjir. "Banjir parah ada di lokasi ini setiap tahunnya karena kiriman hujan dari dibukanya Bendungan Katulampa di Bogor," tutur dia.
Unggung mengatakan, jika ketinggian air di Bendung Katulampa sudah mencapai 150 sentimeter, itu artinya kawasan rawan banjir sudah berstatus Siaga I.
Sementara itu, untuk total titik rawan banjir, Unggung mengatakan, ada 51 titik di Jabodetabek, termasuk Jalan Raya Jakarta, Depok, Tangerang, juga Bekasi, dan sekitarnya. "Mapping ada 51 titik yang harus kita berikan rasa aman," ujar dia.
Saat ini, kata dia, jajaran Polri yang dilibatkan untuk simulasi adalah 416 personel. Jumlah tersebut merupakan gabungan antara Sabhara, Brimob, Polisi Air. Sementara itu, untuk antisipasi banjir, nantinya akan disiapkan 3.801 personel.
"Kita siapkan kano, perahu karet, kaya, semuanya kita uji coba, nanti kita evaluasi sehingga nanti pas pelaksanaan banjir, kita sudah (dalam) keadaan siap," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.