Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bogor Ajun Komisaris Aulia Jabbar mengatakan, setelah melakukan olah tempat terjadinya perkara, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tumbangnya pohon damar (Agathis borneensis) berusia 100 tahun itu. Polisi sudah memeriksa dua saksi dari pihak rombongan korban, yaitu karyawan PT Asalta Mandiri Agung dan satu orang dari pihak Kebun Raya Bogor.
”Kami belum bisa memastikan apa penyebabnya. Nanti kami akan memeriksa petugas yang sehari-hari mengurus pohon tersebut. Kami juga akan meminta pendapat saksi ahli yang memiliki kompetensi tentang pohon,” ujar Ajun Komisaris Aulia saat dihubungi, Rabu (14/1/2015).
Menurut dia, dibutuhkan penyelidikan lebih mendalam lagi untuk mengetahui prosedur operasi standar perawatan pohon. Dari situ, baru dapat diketahui apakah ada unsur kelalaian sehingga bisa menyebabkan hilangnya nyawa korban.
Selain menewaskan enam orang, tumbangnya pohon itu juga menyebabkan 24 orang luka-luka. Seluruh korban adalah karyawan perusahaan suku cadang PT Asalta Mandiri Agung yang sedang berkumpul untuk membicarakan masalah upah minimum kota (UMK).
Pengelola Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberikan santunan senilai Rp 15 juta kepada keluarga korban tewas akibat kejadian tersebut.
Kebun Raya Bogor juga berjanji menanggung seluruh biaya pengobatan korban yang masih dirawat di RS PMI Bogor dan rumah sakit lain.
Mengenai penyebab tumbangnya pohon, pengelola mengakui tidak mengetahui kondisi riil kesehatan pohon. Hal itu karena pengecekan kesehatan pohon didasarkan pada pengamatan visual fisik pohon semata. Mereka belum menggunakan alat bantu untuk mengetahui kondisi bagian dalam pohon.
”Setelah kejadian ini, kami akan memetakan pohon mana saja yang rawan tumbang. Pengamatan tidak hanya visual, tetapi menggunakan alat semacam bor,” ujar Kepala Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor LIPI Didik Widyatmoko.
Didik menambahkan, pemetaan itu akan dilakukan di area strategis yang sering dipadati pengunjung. Selama proses identifikasi, Kebun Raya Bogor tetap dibuka untuk umum.
Sementara itu Pemerintah Kota Jakarta Selatan memeriksa dan memangkas cabang-cabang pohon. Pada Selasa (13/1), puluhan pohon di Jalan Kampus Stekpi, Kelurahan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, dipangkas. (DEA/DNA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.