Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Todong "Airsoft Gun", Camat Penjaringan Dapat Peringatan Tertulis

Kompas.com - 22/01/2015, 12:02 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan bahwa Camat Penjaringan Yani Wahyu Purwoko tidak menodongkan airsoft gun. Dia disebut hanya menaruh airsoft gun yang memang telah dibawa saat berbincang dengan seorang warga Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (20/1/2015) lalu.

"Jadi itu ternyata (ngobrol) sama saudaranya, dia orang lapangan. Airsoft gun ditaruh di meja, tidak ditodongin," kata Djarot di Balai Kota, Kamis (22/1/2015).

Djarot juga menambahkan bahwa Yani telah berdamai dengan pihak kepolisian sehingga masalah ini sudah tuntas. Yani juga tidak kehilangan jabatannya, hanya mendapat surat peringatan tertulis. Isi peringatan tersebut untuk mengingatkan bahwa pejabat DKI tidak boleh bersikap arogan kepada siapa pun mesti merasa tidak puas.

Djarot juga turut mengomentari tentang kinerja Yani sebagai Camat Penjaringan. Dia menuturkan, saat berkunjung ke Muara Angke untuk melihat jembatan yang rusak, Yani juga berada di tempat untuk mengecek lokasi. Yani beserta jajaran saat itu sedang melakukan persiapan untuk penertiban di Waduk Pluit.

"It's OK (kinerjanya). Sampai saat ini dia juga turun," jelas Djarot.

Sebelumnya diberitakan, Camat Yani diduga menodongkan airsoft gun kepada RHS, salah seorang warga, pada Selasa (20/1/2015) dini hari. Peristiwa itu terjadi di Kampung Asem RT 06 RW 05, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Yani dikatakan sempat mengancam akan menembak jika RHS tidak menjual tanahnya kepadanya.

RHS kemudian bertanya, soal tanah yang dimaksud oleh Yani sambil menepiskan senjata api tersebut. Namun, airsoft gun justru meletus ke bawah dan mengundang perhatian warga. Yani yang masih marah akhirnya pergi dari lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com