Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olah TKP Kecelakaan Maut di Arteri Pondok Indah Jadi Tontonan Warga

Kompas.com - 22/01/2015, 15:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sempat dinyatakan dibatalkan, olah tempat kejadian perkara (TKP) tabrakan maut di Jalan Arteri Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, akhirnya tetap digelar pada hari ini, Rabu (22/1/2015).

Namun, tidak seperti dengan yang direncanakan, olah TKP tidak menyertakan tersangka utama, Christopher Daniel Sjarief (22).

Kepala Subdit Gakkum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono mengatakan, alasan jajarannya tak jadi mengikutsertakan Christopher karena olah TKP yang digelar bukan untuk kepentingan rekonstruksi, melainkan untuk mengetahui kecepatan mobil Mitsubishi Outlander B 1658 PJE yang dikemudikan oleh Christopher pada peristiwa naas yang terjadi pada Selasa (20/1/2015) malam itu.

"Nanti kalau sudah rekonstruksi, baru yang bersangkutan kita ikut sertakan. Kalau sekarang ini kita cuma mau mengetahui kecepatan mobil," kata Hindarsono yang memimpin kegiatan tersebut.

Olah TKP dimulai sekitar pukul 14.40. Polisi tampak menerjunkan satu unit mobil traffic accident analysis (TAA) di lokasi. Kegiatan tersebut menyita perhatian warga sekitar yang berkerumun untuk menyaksikan berlangsungnya olah TKP.

Untuk memperlancar dilakukannya olah TKP, polisi sempat menutup arus lalu lintas di ruas Jalan Arteri Pondok Indah arah Lebak Bulus, tepatnya di sekitar depan Holland Bakery yang merupakan TKP satu.

Sesuai rencana semula, olah TKP akan dilakukan di dua lokasi, masing-masing di depan Holland Bakery dan di depan ruko Bohemia Crystal. Kedua lokasi tersebut berjarak sekitar 500 meter.

Olah TKP ini menyebabkan arus lalu lintas di sekitar lokasi macet panjang. Berdasarkan pantauan, kemacetan terjadi di jalur arah Pondoh Indah.

Ekor kepadatan sudah mencapai Permata Hijau atau sekitar 4 km ke belakang. Olah TKP juga menjadi tontonan warga sekitar. Mereka berjejer di pinggir jalan. Pengendara juga melambatkan laju kendaraannya untuk melihat penyidik lalu lintas yang sedang melaksanakan tugas di lokasi tabrakan maut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com