Namun, tidak seperti dengan yang direncanakan, olah TKP tidak menyertakan tersangka utama, Christopher Daniel Sjarief (22).
Kepala Subdit Gakkum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono mengatakan, alasan jajarannya tak jadi mengikutsertakan Christopher karena olah TKP yang digelar bukan untuk kepentingan rekonstruksi, melainkan untuk mengetahui kecepatan mobil Mitsubishi Outlander B 1658 PJE yang dikemudikan oleh Christopher pada peristiwa naas yang terjadi pada Selasa (20/1/2015) malam itu.
"Nanti kalau sudah rekonstruksi, baru yang bersangkutan kita ikut sertakan. Kalau sekarang ini kita cuma mau mengetahui kecepatan mobil," kata Hindarsono yang memimpin kegiatan tersebut.
Olah TKP dimulai sekitar pukul 14.40. Polisi tampak menerjunkan satu unit mobil traffic accident analysis (TAA) di lokasi. Kegiatan tersebut menyita perhatian warga sekitar yang berkerumun untuk menyaksikan berlangsungnya olah TKP.
Untuk memperlancar dilakukannya olah TKP, polisi sempat menutup arus lalu lintas di ruas Jalan Arteri Pondok Indah arah Lebak Bulus, tepatnya di sekitar depan Holland Bakery yang merupakan TKP satu.
Sesuai rencana semula, olah TKP akan dilakukan di dua lokasi, masing-masing di depan Holland Bakery dan di depan ruko Bohemia Crystal. Kedua lokasi tersebut berjarak sekitar 500 meter.
Olah TKP ini menyebabkan arus lalu lintas di sekitar lokasi macet panjang. Berdasarkan pantauan, kemacetan terjadi di jalur arah Pondoh Indah.
Ekor kepadatan sudah mencapai Permata Hijau atau sekitar 4 km ke belakang. Olah TKP juga menjadi tontonan warga sekitar. Mereka berjejer di pinggir jalan. Pengendara juga melambatkan laju kendaraannya untuk melihat penyidik lalu lintas yang sedang melaksanakan tugas di lokasi tabrakan maut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.