"Kami mau minta mereka (pengembang) yang bangunkan light rail transit," kata Ahok, di Balai Kota.
Ahok mengaku sudah menyampaikan semua rencana pembangunan LRT kepada para pengembang, yakni sebagai moda transportasi penunjang penyelenggaraan Asian Games 2018 hingga manfaatnya untuk pengembang.
Ia menjelaskan, para pengembang memiliki kewajiban menyerahkan koefisien lantai bangunan (KLB) kepada Pemprov DKI. Kewajiban KLB ini yang dipergunakan Ahok kepada pengembang untuk membangun LRT.
Ahok mengklaim mendapat respons positif dari para pengusaha perihal rencana pembangunan LRT ini. Pada (30/1/2015) mendatang, Ahok kembali mengadakan pertemuan dengan para pengembang.
Baru pada saat itu, Pemprov DKI bersama pengembang akan membuat kesepakatan perihal teknis serta pembiayaannya. Yang terpenting, lanjut Ahok, nantinya pengelolaan akan berada di bawah BUMD DKI meskipun infrastrukturnya dibangun pengembang.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi DKI Soetanto Soehodho menjelaskan keuntungan bagi para pengembang jika mau membangun LRT.
Kemudahan itu antara lain akses ke gedung-gedung mereka dan tingginya nilai jual obyek pajak (NJOP) di lingkungan gedung itu.
"Ini kan demi kepentingan mereka juga dan mereka mestinya mau berkontribusi. Mereka sudah setuju semua. Coba Anda bayangkan kalau Anda punya gedung tinggi, kemudian orang enggak bisa masuk ke sana karena macet, kan lama-lama orang meninggalkan gedung itu," kata Soetanto.
Pengembang yang berencana membangun LRT ialah Agung Sedayu Group, Agung Podomoro, JIExpo, PT Intiland, Lippo Group, Panin Group, Summarecon, dan Pakuwon Group. Kemudian, dua BUMD DKI yang juga akan berpartisipasi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Sementara itu, Presiden Direktur Pakuwon Group Stefanus Ridwan mengapresiasi rencana pembangunan LRT. Sebab, lanjut dia, rencana itu juga memberikan manfaat kepada pengembang.
Salah satu keuntungan yang diperoleh oleh pengembang, lanjut dia, ialah penambahan KLB hingga 300 meter yang akan diberikan oleh Pemprov DKI. "Hanya KLB, timbal baliknya secara detail kan belum ya. Nanti ada pembicaraan lagi, tetapi kami men-support pembangunan infrastruktur ini," kata Stefanus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.