Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng 8 Pengembang, Ahok Bangun LRT di Jakarta

Kompas.com - 22/01/2015, 16:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membangun light rail transit (kereta ringan layang) segera terwujud. Kamis (22/1/2015) ini, beberapa pengembang pun diundang Basuki untuk bekerja sama membangun LRT. 

"Kami mau minta mereka (pengembang) yang bangunkan light rail transit," kata Ahok, di Balai Kota. 

Ahok mengaku sudah menyampaikan semua rencana pembangunan LRT kepada para pengembang, yakni sebagai moda transportasi penunjang penyelenggaraan Asian Games 2018 hingga manfaatnya untuk pengembang.

Ia menjelaskan, para pengembang memiliki kewajiban menyerahkan koefisien lantai bangunan (KLB) kepada Pemprov DKI. Kewajiban KLB ini yang dipergunakan Ahok kepada pengembang untuk membangun LRT.

Ahok mengklaim mendapat respons positif dari para pengusaha perihal rencana pembangunan LRT ini. Pada (30/1/2015) mendatang, Ahok kembali mengadakan pertemuan dengan para pengembang.

Baru pada saat itu, Pemprov DKI bersama pengembang akan membuat kesepakatan perihal teknis serta pembiayaannya. Yang terpenting, lanjut Ahok, nantinya pengelolaan akan berada di bawah BUMD DKI meskipun infrastrukturnya dibangun pengembang. 

Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi DKI Soetanto Soehodho menjelaskan keuntungan bagi para pengembang jika mau membangun LRT.

Kemudahan itu antara lain akses ke gedung-gedung mereka dan tingginya nilai jual obyek pajak (NJOP) di lingkungan gedung itu.

"Ini kan demi kepentingan mereka juga dan mereka mestinya mau berkontribusi. Mereka sudah setuju semua. Coba Anda bayangkan kalau Anda punya gedung tinggi, kemudian orang enggak bisa masuk ke sana karena macet, kan lama-lama orang meninggalkan gedung itu," kata Soetanto. 

Pengembang yang berencana membangun LRT ialah Agung Sedayu Group, Agung Podomoro, JIExpo, PT Intiland, Lippo Group, Panin Group, Summarecon, dan Pakuwon Group. Kemudian, dua BUMD DKI yang juga akan berpartisipasi adalah PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Sementara itu, Presiden Direktur Pakuwon Group Stefanus Ridwan mengapresiasi rencana pembangunan LRT. Sebab, lanjut dia, rencana itu juga memberikan manfaat kepada pengembang.

Salah satu keuntungan yang diperoleh oleh pengembang, lanjut dia, ialah penambahan KLB hingga 300 meter yang akan diberikan oleh Pemprov DKI. "Hanya KLB, timbal baliknya secara detail kan belum ya. Nanti ada pembicaraan lagi, tetapi kami men-support pembangunan infrastruktur ini," kata Stefanus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com