Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasok Narkoba untuk Artis Diduga Sama

Kompas.com - 24/01/2015, 06:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Jakarta Selatan mendalami kemungkinan pemasok narkoba kepada gitaris kelompok musik PADI Ari Tri Sosianto (40) dan musisi Fariz Rustam Munaf (55) adalah orang yang sama. Polisi melihat adanya kemiripan pola pengedaran narkoba di kedua kasus itu.

”Kami mempelajari pola bahwa kalangan tertentu berbelanja barang (narkoba) ke orang-orang tertentu saja. Kalau ditarik ke atas, sumbernya sebenarnya hanya satu orang yang memiliki banyak kaki,” kata Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hando Wibowo, Jumat (23/1), di Jakarta.

Ari ditangkap pada Kamis (22/1) dini hari di studio musik miliknya, Jalan Matahari Raya, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Berdasarkan tes urine, ayah dua anak itu positif menggunakan metemanemin, afetamin, ekstasi, dan sabu.

Penangkapan Ari didahului tertangkapnya seorang bandar pengedar narkoba bernama Rohiman alias Iman, Rabu (21/1). Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan barang bukti antara lain satu paket sabu, aluminium foil, cangklong, alat pengisap sabu, korek api, dan uang Rp 1,6 juta yang diduga hasil transaksi narkoba antara Iman dan Ari.

Fariz RM ditangkap pada 6 Januari. Penangkapan itu didahului tertangkapnya MSA alias A (33), bandar pengedar narkoba yang juga menyalurkan untuk Fariz.

Menurut Hando, pemasok narkoba untuk dua artis itu kemungkinan sama. Oleh karena itu, saat ini pihaknya sedang berusaha mencari tahu pemasok tersebut. ”Sudah jadi kesepakatan tak tertulis di antara para pengedar untuk menutupi sumbernya. Kami berusaha memutus mata rantai pengedar narkoba,” tuturnya.
Permintaan rehabilitasi

Kamis malam, istri Ari, Tari, datang ke Polres Jaksel bersama pemain drum PADI, Yoyok. Tanpa banyak bicara, Tari berjalan cepat masuk ke dalam ruang penyidikan.

Menurut Yoyok, Tari bermaksud mengajukan permohonan rehabilitasi bagi suaminya. ”Ari memang butuh itu,” ujar Yoyok.

Menurut Hando, keputusan rehabilitasi dapat ditentukan setelah Ari mengikuti assessment test. Dalam tes itu, ahli kesehatan, ahli hukum, psikiatri, ahli agama, dan pihak penyidik akan mencari tahu status pemakaian narkoba Ari. Hando menjelaskan, Ari juga akan mengikuti uji laboratorium.

”Besok akan diputuskan apakah Ari akan direhabilitasi atau tidak. Meskipun nantinya Ari direhabilitasi, proses hukum akan tetap berjalan. Rehabilitasi hanya pengalihan bentuk tahanan,” kata Hando. (Denty Piawai Nastitie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com