Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halangi Petugas, Komplotan Pengedar Sabu Ini Mengaku Anggota TNI AD

Kompas.com - 05/02/2015, 22:07 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Sektor Palmerah meringkus tiga orang pengedar sabu. Sebelum ditangkap, ketiganya sempat mengaku sebagai anggota TNI AD untuk menggertak dan menghalangi polisi yang akan mengambil barang bukti berikut satu senjata api jenis baretta.

Adapun ketiga tersangka yang dibekuk berinisial Lkm (28), Ar (25) dan Jls (42). Penangkapan ini berawal dari penyisiran yang dilakukan Polsek Palmerah di Taman Hiburan Rakyat Lokasari, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, pada Rabu (4/2/2015) kemarin.

Petugas menaruh curiga pada tiga pria yang disinyalir tengah melakukan transaksi penjualan narkoba. Begitu petugas menyambangi dan menggeledah ketiganya, ditemukan beberapa paket sabu dan ekstasi dari tangan mereka.

"Ketiganya berperan sebagai pengedar dan akan melakukan transaksi dengan pemesan saat petugas membekuk mereka," kat  Wakapolres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Bahtiar Ujang Purnama, Kamis (5/2/2015).

Bahtiar melanjutkan, ketiga pelaku sempat berusaha melakukan perlawanan dengan mengelabui petugas. Salah satu di antaranya, yakni tersangka berinisial Jls, menggertak petugas dengan mengaku sebagai anggota TNI AD sembari mengeluarkan kartu anggota dari dompetnya.

Kendari demikian, petugas tak lantas percaya dengan penuturan Jls. Setelah petugas mengecek kembali kartu anggota milik Jls dengan seksama, ditemukan fakta bahwa kartu identitas tersebut tidak sesuai dengan keterangan yang tertera di kartu anggota itu.

"Meskipun sudah ketahuan bukan anggota TNI, tersangka tetap saja berupaya menghalangi petugas saat hendak menyita barang bukti," ujar Bahtiar

Melihat adanya ketidakberesan, petugas membawa ketiganya ke Mapolsek Palmerah untuk pemeriksaan intensif. Ternyata yang benar terbukti anggota TNI AD ialah tersangka lain berinisial Lkm.

Namun dari penelusuran beserta pengecekan di Garnisun, ternyata Lkm sudah diberhentikan secara tidak hormat sejak tahun 2014 melalui keputusan Pengadilan Militer. Dari pengakuannya, tersangka mulai mengedarkan narkoba selama satu tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com