Pada peluncuran pembayaran parkir menggunakan uang elektronik, Kepala Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga menargetkan pembayaran koin hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu satu pekan.
Saat dikonfirmasi, Sunardi mengaku masih akan memperpanjang waktu pembayaran koin di alat meteran parkir.
"Kami evaluasi pelaksanaan pembayaran menggunakan e-money hari Senin. Jadi batas waktu hari ini untuk menerapkan e-money sepenuhnya belum bisa (terlaksana)," kata Sunardi, Jumat (2/6/2015).
Menurut dia, warga masih banyak yang memilih menggunakan uang koin dibanding uang elektronik untuk pembayaran meteran parkir. [Baca: Ahok: Sekarang Tidak Ada Lagi Uang yang Lari ke Oknum Tidak Jelas]
Meskipun warga masih diizinkan membayar menggunakan koin, ia mengklaim realisasi pembayaran tarif parkir dengan uang elektronik sudah baik. "Dukungan masyarakat masih minim, lebih banyak yang bayar parkir pakai koin," kata Sunardi.
Lebih lanjut, ia kembali mengklaim pendapatan daerah dari meteran parkir mencapai Rp 10 juta tiap harinya. Sebanyak 60 persen atau sebesar Rp 6 juta pendapatan berasal dari pembayaran uang elektronik. Sementara sisanya sebesar Rp 4 juta, merupakan pendapatan dari koin.
Setelah evaluasi pembayaran uang elektronik meteran parkir di Jalan Agus Salim (Sabang) selesai, Dishub DKI bakal menerapkannya di Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Sistem pembayaran tarif parkir di sana sudah pakai e-money, tidak ada koin lagi. Selanjutnya, kami akan pasang di Jalan Falatehan. Kemudian lanjut ke masing-masing titik perwakilan di lima wilayah hingga target 2-3 tahun mendatang 400 parkir on street memakai sistem parkir elektronik," ujar Sunardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.