Mereka berhamburan ke luar sekolah dan mengatur lalu lintas. Dengan seragam basah kuyup, mereka mengimbau pengguna kendaraan bermotor roda dua dan roda empat untuk tidak melintas Jalan Kebon Sirih dan Budi Kemuliaan.
"Pak.. Pak jangan masuk ke dalam (Jalan Kebon Sirih) banjirnya tinggi, Pak. Mutar lewat Tanah Abang saja," kata seorang siswa kepada pengendara mobil jeep di perempatan Hotel Millenium Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (9/2/2015).
Selain menjadi "polisi cepek", mereka juga menawarkan jasa untuk mendorong mobil dan motor yang nekat melintasi Jalan Kebon Sirih. Beberapa mobil dan motor yang mogok di tengah jalan pun dibantu dorong oleh mereka.
Selain Budi Kemuliaan dan Tanah Abang, Kampung Bali juga terendam banjir. "Lumayan satu motor dapat Rp 10.000 didorong sampai pos polisi Bank Mandiri. Sekolahnya juga kebanjiran," kata siswa SMK 38 bernama Bimo itu. Ada juga beberapa siswa lain yang bermain-main dengan banjir.
Sementara itu berdasarkan data dari Pusdalops BPBD DKI, sampai dengan pukul 12.00 WIB ada sembila kecamatan dan 12 kelurahan yang tergenang. Kemudian pintu air Karet sudah mencapai tahap Siaga I.
Berikut data soal ketinggian air dari BPBD DKI sampai dengan pukul 12.30 WIB: Bendung katulampa 80 cm (Siaga III) Depok 160 cm (Siaga IV) Manggarai 825 cm (Siaga III) Karet 630 cm (Siaga I) Krukut 150 cm (Siaga III).
Pesanggrahan 145 cm (Siaga IV) Angke 75 cm (Siaga IV) Pluit 30 cm Pasar ikan 208 cm (Siaga II) Cipinang 145 (Siaga IV) Sunter 50 cm (Siaga IV) Pulogadung 650 cm (Siaga III).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.