Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat PLN Putuskan Listrik, Air di Waduk Pluit Naik Drastis

Kompas.com - 11/02/2015, 19:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat pemadaman listrik dilakukan terhadap penyuplai listrik untuk mesin pompa di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (9/2/2015) lalu, permukaan air di waduk tersebut langsung naik drastis.

Upaya untuk menghidupkan beberapa pompa di waduk itu dengan bantuan genset tak mampu menyedot air kiriman yang melimpah di dalam waduk. Hal ini yang dituding menjadi biang banjir di kawasan Jakarta Utara.

Operator sekaligus penanggung jawab di Rumah Pompa Waduk Pluit, Joko, mengatakan, selama dua jam, PLN memutuskan suplai listrik. Dalam waktu itu, permukaan air naik menjadi 150 cm. Padahal, level normalnya mesti di angka minus 180 cm.

"Itu langsung naik drastis. Ibaratnya, kalau kali (airnya) naik, kita bendung, ya begitu," kata Joko, kepada Kompas.com, Rabu (11/2/2015).

Joko yang tengah bekerja mengaku kaget listrik yang menyuplai rumah pompa itu padam secara tiba-tiba.

"Akhirnya, kita hidupkan genset. Tetapi, yang hidup cuma bisa buat dua pompa di sisi barat sama dua pompa di timur ini. Jadi, ada empat pompa saja dari total 10," ujar Joko.

Meski demikian, Joko tak tahu pasti apakah melubernya air di Waduk Pluit ada kaitannya dengan banjir di Istana Negara.

"Kalau di Istana itu, sebelum ke sini kan lewat Rumah Pompa Cideng dulu. Coba tanya di sana. Mungkin lebih jelas ada hubungannya atau enggak," ujar Joko.

Pemadaman listrik oleh PLN itu juga membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sedikit kesal. Ahok, sapaan Basuki, menilai, PLN seharusnya tak melakukan pemadaman listrik.

Ahok menuding, pemadaman itu membuat Istana Negara kebanjiran. PLN membenarkan telah melakukan pemadaman listrik sementara di gardu yang memasok listrik untuk pompa di Waduk Pluit. PLN menyatakan pemadaman tersebut dengan alasan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com