Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2015, 22:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi kecewa dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang mengajukan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) berbeda dengan yang disahkan dalam paripurna kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Ia menyesalkan sikap Basuki yang kurang komunikatif dengan legislatif, termasuk kepadanya. Padahal, lanjut Prasetyo, dialah yang terus membela Basuki di kalangan anggota Dewan lainnya, termasuk saat percepatan proses pengumuman dan pelantikan Basuki menjadi Gubernur DKI.

"Saya sudah jaga dia, tetapi dia kok bertindak seenak-enaknya. Intinya, permasalahan ini kurang komunikasi kepada orang-orang di DPRD," kata Prasetyo, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (13/2/2015). [Baca: Kecewa Pengajuan APBD 2015, Ketua DPRD Merasa Ditipu Ahok]

Kemudian, lanjut Prasetyo, seharusnya Basuki dapat menjaga etikanya sebagai seorang pemimpin. Apabila setiap manusia memiliki sikap saling menghargai, kata Prasetyo, pertentangan ini tidak mungkin terjadi.

Sebagai Ketua DPRD, Prasetyo pun mengajak Basuki untuk bekerja bersama membangun Jakarta Baru. Sebab, klaim Prasetyo, ia telah diminta Presiden Joko Widodo untuk bekerja baik bersama Basuki.

"Saya punya pikiran soal APBD ini. Maret seharusnya kami sudah bicara soal APBD Perubahan dan 16 November sudah ketok palu (pengesahan) APBD-P. Tetapi, kalau keadaannya begini, mana bisa (rencana pengesahan APBD-P) terjadi," kata anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu. 

Prasetyo mengaku telah menerima surat Kemendagri perihal penjabaran APBD 2015 per tanggal 6 Februari 2015. [Baca: Lulung Mengaku Tak Akan Ikut Makzulkan Ahok, asal...]

Dari surat tersebut, Prasetyo mengatakan, eksekutif melanggar sejumlah aturan resmi, di antaranya Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 87 ayat (4) tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang menyatakan format Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tercantum dalam lampiran A.XI.a.

Format APBD yang diajukan DKI ke Kemendagri, lanjut dia, tidak sesuai dengan aturan Permendagri tersebut.

Tak hanya itu, menurut dia, Perda APBD yang diajukan eksekutif kepada Kemendagri juga tidak mencantumkan ringkasan obyek dan rincian obyek pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

"Dokumen yang mereka kirim tidak menjabarkan pendapatan yang berasal dari dana perimbangan dan pendapatan hibah, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bansos, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, belanja tidak terduga, penerimaan pembiayaan, dan pengeluaran pembiayaan daerah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com