Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Memohon, Camat Pulogadung Tunda Penertiban Bangunan Liar

Kompas.com - 18/02/2015, 13:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Pulogadung A Haryadi menyempatkan diri blusukan ke lokasi penertiban ratusan pemukiman liar di Kali Sunter, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (18/2/2015).

Haryadi yang tiba sekitar pukul 11.00, menerobos ke permukiman. Haryadi menemui warga dengan kawalan polisi, anggota TNI dan Satpol PP. Sejak masuk ke mulut gang, Haryadi langsung dibanjiri permohonan dari warga.

Satu per satu warga meminta diberi kesempatan untuk mengosongkan barang perabotan mereka. Padahal, sosialisasi sudah dilakukan sejak 30 Januari 2015, tetapi warga lambat mengosongkan rumah mereka.

Salah satunya yakni Karsukiem (54). Dengan raut wajah panik, dia bergegas menghampiri camatnya dan meminta rumahnya tidak dibongkar hari ini. "Pak, tolong rumah saya jangan dulu masih ada barang-barang di dalamnya," ujar Karsukiem.

Haryadi sempat berhenti dan berbicara sebentar. "Nanti dibantu dipindahkan ya Bu, pakai mobil truk," ujar Haryadi, lalu berjalan lagi.

Meski terlihat masih kecewa, Karsukiem terlihat menerima. Rombongan kembali jalan menembus pemukiman semi-permanen yang berdiri di kiri dan kanan Jalan Inspeksi Kali Sunter itu. Semakin ke dalam, makin banyak warga yang memohon agar penertiban dapat di tunda.

"Pak tolong Pak, untuk kemanusiaan Pak," pinta salah seorang warga.

Tak berselang lama, dua pemuda terlihat menghampiri Haryadi. Terjadi diskusi antara warga, yang meminta agar diberi batas waktu untuk mengosongkan hingga besok. "Oke, besok ya. Ya sudah, berarti sampai besok," ujar Haryadi.

Beberapa warga terlihat senang dengan hal ini. Mereka saling berkabar antar tetangga mengenai menundaan pembongkaran 350 bangunan liar di sana. Saat dikonfirmasi, Haryadi mengaku, pihaknya memberi waktu warga hingga Kamis (19/2/2015).

"Untuk sisa yang belum dibongkar kami berikan waktu sampai besok. Karena barang-barang belum dikeluarkan. Dan alat berat kami pun kesulitan untuk masuk. Kami beri waktu sampai besok, besok di sini sudah akan bersih," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com