Dia adalah Sumi dan cucunya, Dini. Mereka berangkat dari pukul 04.00 WIB, Rabu (18/2/2015).
"Dari rumah berangkat jam 4 pagi. Naik mikrolet sama kereta," ujar Sumi saat ditemui di latar Wihara Petak Sembilan.
Harapan Sumi bisa mendapat angpau banyak di petak sembilan rupanya belum terwujud. Raut Kekecewaan tergurat jelas di wajah Sumi. Sampai siang ini, Sumi yang sudah mengeluarkan ongkos yang tak sedikit itu baru mengantongi uang Rp 1.000.
"Dari pagi baru dapet seribu sama nasi bungkus aja. Biasanya jam segini udah dapet Rp 20.000," kata Sumi.
Sumi dan cucunya yang baru berusia enam tahun itu berencana bermalam di kompleks wihara. Mereka telah membawa beberapa peralatan tidur seperti kardus dan sarung, serta beberapa bekal makanan yang ia bawa dari Karawang.
Sudah lima tahun Sumi selalu datang ke wihara tersebut pada saat perayaan Tahun Baru Imlek. Sumi mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya, ia bisa mendapatkan uang sedekah hingga Rp 200.000 serta bantuan beras, gula, mi instan, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.
Kekecewaan juga dirasakan Leni, wanita asal Tangerang itu mengaku baru mendapatkan uang Rp 2.000. Ia merasa uang sedekah di Imlek kali ini turun, tak seperti pada tahun sebelumnya.
"Tahun ini yang ngasih baru dikit. Pembagiannya juga enggak rata. Ada yang dapet ada yang enggak," ujar Leni.
Mereka yang datang ke Wihara Petak Sembilan berharap mendapatkan banyak rezeki dari perayaan Tahun Baru Imlek tersebut. Namun, sepinya pengunjung dan berkurangnya angpau, membuat mereka tidak lagi terlalu berharap mendapatkan banyak uang dari umat yang sedang merayakan Tahun Baru Imlek.
Pantauan Kompas.com, sudah ratusan pengemis memadati halaman depan wihara itu sekitar pukul 11.35. Mereka duduk bersila dengan beralas kardus dan tikar yang mereka bawa. Teriknya matahari tak membuat mereka bergeser sedikit pun dari depan Wihara.
Para pengemis tersebut datang dari berbagai macam lokasi. Ada yang datang dari Karawang, Bekasi, Ancol, Tanjung Priok, Tangerang, Banten, bahkan ada pula yang sengaja datang dari Merak. Semua pengemis itu akan bermalam di depan wihara hingga Kamis (19/2/2015) malam.
Pengemis akan terus berdatangan hingga Hari Raya Imlek tiba. Meskipun terlihat ramai dengan para pengemis di bagian depan kompleks wihara, kekhidmatan perayaan jelang Tahun Baru Kambing tersebut tetap menyelimuti kompleks wihara tersebut. Hiasan lampion dengan corak ornamen berwarna merah dengan lilin-lilin besar yang berketinggian 80 cm dan berat sekitar 20 kg juga menghiasi setiap sudut wihara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.