Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Stasiun Tanah Abang Mengaku Tak Takut Sidang Yustisi

Kompas.com - 20/02/2015, 16:10 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Stasiun Tanah Abang mengaku tidak takut kena denda ataupun menjalani sidang yustisi jika terjaring penertiban oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Salah seorang PKL, Rina (46), mengaku sudah enam tahun ini berjualan minuman di sekitar Stasiun Tanah Abang. "Walau harus didenda dan disidang, saya tidak takut. Kalau tidak jualan, saya dan anak saya makan apa. Kalau utang bisa diesokharikan, tapi kalau lapar kan tidak bisa esok," ujar ibu dari tiga anak itu, Jumat (20/2/2015).

Rina mengakui, dia termasuk pedagang yang bandel. "Saya mengaku bandel, tetapi ya mau bagaimana," ujar dia.

Rina sering kucing-kucingan dengan petugas, seperti yang ia lakukan hari ini. Setelah mendengar kabar petugas menuju ke sana, Rina segera bergegas membereskan dagangannya.

"Kalau ada penertiban, saya bereskan, terus sembunyi. Kalau sudah tidak ada, saya jualan lagi," ungkapnya.

Hal serupa dilakukan Erwanto (47), pedagang sandal, yang juga membandel meskipun sudah tahu ada larangan berjualan di bahu jalan. "Saya bukan tidak tahu, tapi mau jualan di mana lagi, di mana-mana dilarang. Saya butuh makan. Ini kan halal, diajak merampok pun saya mau, kan saya butuh makan," kata dia.

Erwanto mengaku pernah berjualan di Blok G. Bukannya untung yang didapat, melainkan dia malah kehabisan modal. "Saya sudah habis Rp 45 juta, modal habis. Di Blok G enggak ada pembeli, sepi," ujar Erwanto.

Ditanya soal sidang yustisi kalau ditangkap petugas, Erwanto mengatakan akan mengikutinya, tetapi dia akan terus berjualan. "Ya saya tinggal ikutin, tetapi saya tidak akan kapok berjualan di sini," kata Erwanto.

Tadi pagi, sekitar 123 pedagang kaki lima mengikuti sidang yustisi di kantor Kecamatan Tanah Abang. Mereka diwajibkan membayar denda minimal Rp 100.000.

Menurut Sekretaris Kota Bayu Marghantara, sidang yustisi tersebut bertujuan untuk memberikan efek jera bagi para pedagang kaki lima. Pantauan Kompas.com, pedagang kaki lima masih marak di kawasan Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com