Untuk mengatasi masalah itu, Kecamatan Tambora dan Pemkot Jakarta Barat berencana untuk menertibkan Pasar Pagi dari PKL liar. Hingga kini, mereka masih mencari cara yang tepat agar penertiban PKL tidak menimbulkan masalah sosial.
Menanggapi rencana penertiban PKL Pasar Pagi, Toriq, Salah satu PKL yang bejualan gado-gado mengaku tak masalah jika ditertibkan asalkan diberi tempat baru untuk berjualan. Menurut Toriq, prinsip para PKL sangat sederhana, yaitu mendapat keuntungan setiap hari.
"Saya dan PKL lain sebenarnya enggak masalah kalau mau ditertibkan asal ada tempat dan banyak pembelinya. Kita mah enggak paham soal jangka panjang yang dimaksud pemerintah," ujar Toriq, PKL yang sudah delapan tahun berjualan di Pasar Pagi, Sabtu (21/2/2015).
Pedagang lainnya, Juju Julaiha pun sependapat dengan Toriq. Juju mengaku jika harus angkat kaki dari Pasar Pagi baginya tak masalah asalkan diberi tempat yang layak dan ramai pembeli.
"Selama ini kan pemerintah main nertibin aja. Kami enggak dipikirkan nasibnya bagaimana," ucap Juju, salah satu pedagang makanan yang sudah 20 tahun mengais rezeki di Pasar Pagi. [Baca: "Tumpah" ke Jalan, Ratusan PKL Pasar Pagi Akan Ditertibkan]
Juju berharap Pemkot Jakarta Barat mau duduk bersama dengan PKL Pasar Pagi, membicarakan solusi terbaik untuk PKL dan pemerintah. Sementara itu. Camat Tambora Mursidin mengaku masih mencari solusi terbaik untuk PKL Pasar Pagi.
Mursidin mengatakan ada sekitar 194 PKL yang akan ditertibkan. Nantinya, PKL yang didominasi pedagang makanan dan mainan anak itu akan diberi lapak seluas 1,5 meter kali 2 meter di bawah jembatan layang Pasar Pagi.
Asalkan, lanjut Mursidin, para PKL harus menuruti beberapa permintaan yang ia ajukan, yakni PKL tidak memakan setengah dari bahu jalan, bersih dari parkir liar dan mau membuat auto debet. "Ini baru rencana saya, belum tahu ke depannya bagaimana," kata Mursidin.
Namun demikian Mursidin belum bisa memastikan kapan penertiban akan dilakukan. Hingga kini, pihaknya masih terus berkordinasi dengan Kecamatan Taman sari, Pemkot Jakarta Barat dan Pemrov DKI Jakarta. "Waktu pastinya masih belum tahu. Sejauh ini kami baru tahap kordinasi, ya secepatnya akan kami tertibkan," ucap Mursidin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.