Aziz mengungkapkan, UN kejuruan digelar selama tiga hari, yakni hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Dengan kondisi sekolah masih ditutup secara paksa, kata dia, para murid tidak bisa melaksanakan UN.
"Kami pun lelah mengurus masalah UN anak-anak, ditambah dipersulit kayak gini. Kami merasa terganggu," tambah Aziz.
Seperti diberitakan sebelumnya, Institut Sains dan Teknologi Al Kamal diserang sekelompok orang tak dikenal pada Sabtu sore sekira jam 17.30 WIB. Penyerangan ini diduga terkait kasus sengketa tanah oleh oknum petinggi perguruan tinggi tersebut.
Manajer badan pendidikan tinggi tersebut, Jody Triaprianto, mengatakan penyerangan terjadi sesaat setelah Maghrib. Saat itu dia sudah berada di rumah dan mendapat laporan dari karyawan yang masih di kantor bahwa perguruan itu diserang sejumlah orang. Mereka mendobrak pintu dan mengacak-acak barang yang ada di dalam.
"Itu orang-orang pada datang, mereka pukulin, bahkan orang kami ada yang diinjak, dirobek bajunya. Mereka diserang secara tiba-tiba," kata Jody saat dihubungi.
Keberadaan orang-orang tak dikenal itu, kata Aziz, sudah diketahui pada Jumat (20/2/2015) malam.