Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Begal Mengaku Refleks Menahan Sabetan Pedang

Kompas.com - 24/02/2015, 17:31 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Kejadian buruk yang menimpa Wahyu (21) dan Sri (19), korban begal di Pondok Ranji, Tangerang Selatan, tidak lantas membuat mereka jadi takut.

Sri menahan sabetan pedang yang dilayangkan oleh empat begal. "Saya nahan pedangnya, jujur refleks saja. Enggak ada rasa takut. Baru habis lepas pedangnya, saya berasa takut," kata Sri kepada Kompas.com, Selasa (24/2/2015) siang.

Sama halnya dengan Wahyu, meski dia terjatuh dari sepeda motor bersama Sri dan empat pelaku yang mendekatinya, dia mengaku tidak takut untuk berpergian dengan sepeda motor. Hanya, dia akan lebih waspada, khususnya saat berkendara pada malam hari.

"Naik motor sih tetap, enggak apa-apa. Cuma sekarang-sekarang ini enggak mau keluar malam dulu," ujar pria yang berprofesi sebagai mekanik di salah satu bengkel itu.

Lain halnya dengan ibunda Wahyu, Irma. Saat mendengar kejadian bahwa anaknya diserang begal, dia sangat khawatir. Dia ingin supaya anak pertamanya itu tidak sering pergi hingga larut malam.

"Namanya orangtua ya, kita maunya anak kita aman-aman saja. Jangan sampai kejadian lagi," ujar Irma.

Sebelumnya diberitakan, Wahyu yang memboncengi Sri diincar sekelompok begal di Jalan Masjid Baiturohim, Tangerang, Selasa (24/2/2015) sekitar pukul 02.00 dini hari.

Wahyu menuturkan, ia merasa dibuntuti saat berada di kawasan Pondok Aren itu. Tiba-tiba empat begal yang mengendarai dua sepeda motor memepet Honda Beat yang dikendarainya. Wahyu berusaha menghindar, sampai pelaku kemudian mengeluarkan pedang dan menyabetnya.

Wahyu dan Sri lantas berteriak meminta pertolongan. Teriakan mereka didengar warga sekitar, yang kemudian mengejar para begal dengan menggunakan sepeda motor. Saat itulah warga berhasil menjatuhkan seorang pelaku, sedangkan tiga pelaku lainnya berhasil kabur.

"Salah satu pelaku terjatuh, tertangkap, lalu dihakimi massa. Massa membakar pelaku sampai pelaku tewas," kata Kapolsek Pondok Aren Komisaris Polisi Bachtiar Alphonso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com