Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan, 80 kasus tersebut terdiri dari 31 penodongan, 45 perampasan, dan empat perampokan. Sebagian kasus tersebut sudah berhasil diungkap.
“Polisi sudah mengungkap 45 kasus. Kami juga telah menangkap pelakunya,” kata dia saat dihubungi, Kamis (26/2/2015).
Kasus yang sudah selesai, kata Martinus, terdiri dari 13 penodongan, 27 perampasan, dan satu perampokan. Sementara itu, kata dia, polisi masih mengejar pelaku kasus lainnya. (Baca: Polda Metro: Ada 6 Jaringan Begal yang Beroperasi di Jabodetabek)
Menurut Martinus, jumlah tersebut justru menurun dibandingkan dengan data sebelumnya. Namun, secara kualitas, aksi kejahatan itu justru meningkat. Pasalnya, begal menjadi semakin kejam dan tidak segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya.
Baru-baru ini, begal banyak dilaporkan beraksi di daerah-daerah penyangga seperti Depok dan Tangerang Selatan. Namun, catatan selama Januari 2015 menunjukkan, begal paling banyak beraksi di wilayah Jakarta Selatan.
Martinus mengatakan, perampasan paling banyak terjadi di Jakarta Selatan dengan 17 kasus. Penodongan paling banyak terjadi di Jakarta Pusat dengan delapan kasus, dan perampokan paling marak di Tangerang dengan dua kasus. Sementara Depok terdapat empat perampasan dan satu perampokan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.