Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar di Facebook Ajakan "Rakyat Jakarta Mencabut Mandat DPRD"

Kompas.com - 27/02/2015, 11:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Polah anggota DPRD DKI Jakarta yang menyetujui hak angket atas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengundang adanya ajakan kepada warga Jakarta untuk mencabut mandat DPRD DKI.

Petisi "Rakyat Jakarta Mencabut Mandat DPRD dan Bubarkan DPRD" di change.org diusulkan oleh Yanto Huang. Dia memasang foto Basuki yang bertuliskan "Anda Tidak Sendiri, Save Ahok".

Dalam petisinya, Huang mengajak warga Jakarta untuk mencabut mandat terhadap wakil-waliknya di DPRD DKI. Berikut ajakan lengkap petisi tersebut:

"Kami rakyat Jakarta dengan ini menyatakan:

1. Kami mencabut mandat ke wakil-wakil kami di DPRD karena mereka tidak Pro Pemberantasan Korupsi dan Malah jadi biang-biang Korupsi.

2. Kami menolak mantan Koruptor menjadi pejabat rakyat apalagi sekelas wakil ketua DPRD. (Baca: Lagi-lagi, Taufik Jadi Anggota DPRD Pertama Tanda Tangani Hak Angket)

3. Kami Mendukung Bapak Basuki Tjahja Purnama "Ahok" melakukan E-Budgeting dan menolak kompromi permainan anggaran dengan DPRD. (Baca: Lulung: DPRD Tak Alergi dengan "E-budgeting", tetapi Itu Bukan Produk Hukum)

4. Kami meminta KPK, Kejaksaan Agung segera investigasi masalah permainan Anggaran dan Budget Siluman yang terjadi sejak 2012 sampai yang terbaru 12 Triliun.

5. Kami meminta Presiden Joko Widodo, segera ambil tindakan masif memberantas korupsi-korupsi terutama di kalangan partai politik dan DPRD.

6. Kami meminta Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpu untuk memberikan Hak kepada Gubernur membubarkan DPRD dan mengadakan pemilu ulang jikalau terjadi kebuntuan.

7. Kami meminta Mahkamah Konstitusi membubarkan DPRD .

Kami rindu Indonesia bebas dari tikus-tikus koruptor dan Partai Partai yang hanya mementingkan kepentingan mereka, tidak mementingkan kepentingan rakyat khususnya rakyat Jakarta."

Hingga Jumat (27/2/2015) pukul 11.00, petisi telah didukung 10.456 pendukung. Petisi ini menyebar di jejaring sosial Facebook. (Baca: Hasil Penyelidikan Ahok, 49 Sekolah Terima UPS Anggaran "Siluman")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com