Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaan Diri DPRD soal Tudingan Anggaran Siluman

Kompas.com - 27/02/2015, 17:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Komisi E DPRD DKI sekaligus inisiator hak angket yang ditujukan terhadap Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, Fahmi Zulfikar Hasibuan, menolak tudingan Ahok yang menyebut mereka telah mengusulkan anggaran siluman dalam RAPBD 2015.

Menurut dia, DPRD DKI bukanlah pihak yang berperan sebagai pengguna dana anggaran. Fahmi mengatakan, pengguna dana anggaranlah yang berhak menentukan perlu atau tidaknya sebuah pengadaan.

Ia menyebut, kalaupun DPRD mengusulkan, pengguna dana anggaran bisa membatalkan apabila mereka menganggap pengadaannya memang tidak diperlukan.

"Mungkin saja (diusulkan DPRD), tetapi kan DPRD bukan pengguna anggaran. Kalau enggak digunakan, SKPD enggak perlu pengadaan. Kalau enggak perlu ya jangan dilelang," ujar dia di Gedung DPRD DKI, Jumat (27/2/2015).

Fahmi menyebut bahwa ia telah menjadi anggota DPRD DKI sejak 2009. Selama menduduki posisi tersebut, ia mengaku tidak pernah berhubungan dengan orang yang pernah menduduki jabatan kepala dinas pendidikan, mulai dari Taufik Yudi Mulyanto, Lasro Marbun, hingga yang sekarang, Arie Budhiman.

Menurut Fahmi, pada periode sebelumnya, ia juga ditempatkan di Komisi E, yang terkait dengan bidang pendidikan. "Mereka (para kepala dinas) susah dihubungi. Udah kayak dewa. Jadi, bagaimana bisa kita sampai intervensi?" ujarnya.

Fahmi kemudian menyebut bahwa DPRD memang memiliki hak untuk pengajuan penggunaan dana anggaran. Fahmi pun memberi contoh, dia pernah beberapa kali mengusulkan perbaikan jalan di daerah konstituennya, Jakarta Barat.

Namun, kata Fahmi, usulan tersebut tidak pernah disetujui oleh Pemprov DKI. Sebab, perlu atau tidaknya penggunaan anggaran merupakan kewenangan lembaga eksekutif, dalam hal ini satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pengguna dana anggaran.

"Saya pernah beberapa kali ngusulin perbaikan jalan berlubang, tetapi tidak disetujui karena dianggap tidak perlu," kata politisi Partai Hanura itu.

Seperti diberitakan, Ahok menuding DPRD DKI telah memasukkan anggaran siluman sebesar Rp 12,1 triliun dalam usulan RAPBD 2015. Anggaran dimasukkan dalam kegiatan di Dinas Pendidikan DKI untuk pengadaan UPS di sekolah-sekolah. Ahok kemudian mencoret anggaran tersebut, sebelum menyerahkan drafnya ke Kemendagri.

Namun, Kemendagri kemudian mengembalikan draf tersebut dengan alasan bahwa formatnya tak sesuai aturan. Atas dasar itu, DPRD DKI kemudian mengusulkan hak angket yang telah ditandatangani oleh semua anggota yang berjumlah 106 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Megapolitan
Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com