Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Lucu,15.000 Orang Masuk ke Lapas Seolah Mereka Bukan Warga Indonesia

Kompas.com - 28/02/2015, 15:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, semua warga binaan atau penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) untuk mendapat jaminan kesehatan melalui kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Basuki mengaku terkejut saat berkunjung ke Lapas Kelas IIA Salemba, beberapa waktu lalu. Saat itu, ia baru mengetahui para penghuni lapas tidak memiliki jaminan kesehatan.   

"Saya baru ketemunya saat kunjungan ke Lapas Salemba, saya agak kaget, waktu itu orang di lapas itu dianggap bukan warga negara kita, tidak ada yang menanggung (biaya kesehatan). Kebetulan kami ingin seluruh penghuni lapas mendapat jaminan kesehatan," kata Basuki saat memberi sambutan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dan penyerahan secara simbolis kartu BPJS ke warga binaan di Rutan Pondok Bambu Kelas IIA, Sabtu (28/2/2015).

Basuki mengaku sempat mengusulkan agar warga binaan dikategorikan sebagai orang telantar di DKI Jakarta. Sehingga, pemerintah bisa menanggung biaya kesehatan saat warga binaan itu sakit. 

Namun, ternyata peraturan tidak membolehkan hal itu. Oleh karena itu, Basuki meminta BPJS Kesehatan agar membantu merealisasi keinginannya itu.

Akhirnya, BPJS Kesehatan merespons permintaan Basuki. "Karena apa? Konsep UU BPJS itu subtansinya, tidak ada siapa pun warga di Republik Indonesia ini yang tidak punya jaminan kesehatan. Indonesia ini lucu, 15.000 orang masuk ke lapas seolah-olah mereka bukan warga negara Indonesia (WNI) lagi, itu bahaya," kata Basuki. 

Pria yang biasa disapa Ahok itu mendukung semua warga binaan mendapat jaminan kesehatan. Ia mengaku tidak ingin melihat warga binaan ditemukan meninggal di dalam ruang tahanan karena sakit.

Basuki menginginkan warga binaan sehat jasmani dan rohani. Sehingga, saat warga binaan bebas, bisa menjadi warga yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.

Kartu BPJS Kesehatan itu berlaku selama warga binaan masih menjadi penghuni lapas. Warga binaan yang sakit akan dirawat di kelas III. Sementara jika mereka sudah bebas, mereka diimbau membeli BPJS mandiri.

"Kalau dia tidak mampu ketika sudah bebas, dia berobat saja di puskesmas, karena pembiayaan di sana sudah kami tanggung. Prinsipnya sederhana bagi kami, bagaimana membedakan orang mampu dan tidak mampu," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com