Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Silakan Laporkan Saya, Buktikan Saja

Kompas.com - 03/03/2015, 10:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak takut dilaporkan oleh panitia tim angket DPRD DKI kepada Bareskrim Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal dugaan upaya penyuapan terhadap Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi sebesar Rp 12,7 triliun.

Menurut dia, dengan pelaporan itu justru warga akan semakin tahu pihak mana yang benar dan yang salah.  "Enggak apa-apa. Silakan saja, buktikan saja," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (3/3/2015). [Baca: Ketua Tim Hak Angket Sebut Ahok Pernah Coba Suap Ketua DPRD DKI]

Basuki pun memiliki bukti kuat untuk melaporkan dugaan anggota DPRD DKI menyalahgunakan anggaran di tahun 2014-2015. Menurut Basuki, langkah DPRD tidak masuk akal untuk menyelipkan pengadaan perangkat uninterruptible power supply (UPS) sebesar Rp 5-6 miliar. Terlebih, pemenang tender pengadaan UPS kebanyakan perusahaan fiktif.

"Masa kantor pakan ternak dan kantor fotokopi yang jadi pemenang tender? Saya pikir ini harus diproses saja secara hukum supaya semua orang tahu," kata Basuki. [Baca: Satu Perusahaan Pemenang Tender UPS Ternyata Toko Fotokopi]

Ia mengatakan, anggota DPRD DKI selalu berkelit jika ditemukan anggaran "siluman" di tahun 2012-2014. Mereka selalu menuding pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI yang "bermain" dan memasukkan program "siluman" ke dalam APBD.

Dengan menggunakan e-budgeting di tahun 2015, akhirnya Basuki mengetahui pihak mana yang berupaya memasukkan program "siluman".

"Pejabat SKPD sekarang menyatakan tidak ikut lho. Makanya dia (anggota DPRD) harus membuktikan SKPD ikut (bermain anggaran) atau enggak. Saya bilang ke SKPD DKI kalau kalian ikut, silakan gabung sama DPRD lawan saya, karena DPRD mengakui (anggaran siluman) itu disusun bersama SKPD kan, sedangkan SKPD kami mengisi di e-budgeting tidak sama seperti itu. SKPD juga sudah buat surat pernyataan dia enggak ikut (menyusun anggaran "siluman") dan enggak main nih, tinggal siapa yang nipu kan, makanya harus dibawa ke pengadilan masalah ini," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com