Unyil memaparkan, pada awalnya ia mendapat telepon dari Hendriansyah pada Senin (23/2/2015) malam.
"Saya diminta dateng ke tempat nongkrong kami di Puri Beta Ciledug. Nggak tahu mau ngapain, pokoknya disuruh ngumpul sama Hendriansyah," katanya.
Sesampainya di Puri Beta, lanjut Unyil, Hendriansyah langsung menggelar rapat rencana pembegalan.
"Saya bener-bener nggak tahu (rencana pembegalan-Red). Saya cuma diminta datang sama Hendriansyah. Saya cuma disuruh mengawasi saja," kata Unyil yang kala itu berboncengan bersama pelaku lain bernama Noval, yang masih dikejar polisi. (Baca: Begal Motor yang Dibakar Otak Aksi di Pondok Aren)
Unyil pun menuturkan bahwa dirinya sangat menyesal terlibat dalam pembegalan tersebut. "Kalau saya tau begitu mah mendingan saya di rumah aja. Saya nggak mau ikut-ikutan. Saya juga enggak bawa senjata apa-apa," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Polsektro Pondok Aren dan Jatanras Polda Metro Jaya meringkus dua begal yang beraksi di Jalan Raya Ceger, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan sepekan silam. Keduanya merupakan rekan Hendriansyah (29), begal motor yang tewas dibakar. (Banu Adikara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.