Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Taufik yang Minta Rapat Dihentikan

Kompas.com - 05/03/2015, 13:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan kronologi kejadian yang membuatnya meninggalkan ruang mediasi, di Kemendagri, Kamis (5/3/2015). Menurut Basuki, emosinya sama sekali tidak meluap saat rapat itu.

Namun, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta pimpinan untuk segera menyelesaikan rapat karena tidak menentukan titik temu. "Pak Taufik minta rapat dihentikan, dia bilang sudah enggak ada gunanya. Artinya, (mediasi) ini sudah enggak ketemu," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (5/3/2015). 

Kemudian Sekjen Kemendagri Yuswandi A Tumenggung menutup rapat mediasi. Padahal, lanjut Basuki, sebelum rapat resmi diselesaikan, hanya tinggal penyampaian terakhir oleh Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

Taufik meminta rapat dihentikan karena sebelumnya Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana mengkritik langkah Basuki yang terkesan tidak adil dengan menolak seluruh program usulan DPRD DKI.

"Pak Lulung ngomong Pak Gubernur enggak adil, diskriminasi kepada DPRD, dia bilang kalau mereka setuju (penerapan) e-budgeting. Tetapi, kenapa (dokumen APBD) yang diserahkan ke Kemendagri itu hanya versi Gubernur, versi mereka enggak dimasukin (ke Kemendagri)," kata Basuki.

Tak terima dengan pernyataan Lulung, Basuki menjelaskan bahwa ia memang memerintahkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI untuk tidak memasukkan usulan komisi pasca-paripurna pengesahan.

"Saya perintahkan kepada SKPD enggak boleh memasukkan program yang bukan pembahasan SKPD dan DPRD yang sudah ditetapkan di paripurna," kata Basuki.

Kemudian, suasana di dalam ruang rapat semakin tidak kondusif karena banyak anggota DPRD yang emosi. Saat itu, Basuki mengaku juga sudah ingin menyudahi rapat tersebut dan pada akhirnya ada staf pengamanan Kemendagri yang menghampirinya, memintanya untuk keluar melalui pintu samping.

"Saya juga sudah enggak sempat dengerin lagi sambutan Pak Pras. Jadi yang mau memberhentikan rapat ini Pak Taufik, bukan saya. Saya mah cuma senyum-senyum, makan kue," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com