Ahok, sapaan Basuki, melaporkan adanya indikasi penyelewengan penggunaan APBD DKI 2014 yang jumlahnya mencapai puluhan triliun rupiah. Hal itu juga menyangkut kasus pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di sekolah menengah atas dan kejuruan di Jakarta Barat.
Kepala Sekolah SMAN 112 Jakarta Saryono, menganggap masalah itu sangat mengganggu konsentrasinya.
Sebab, sekolah yang ia pimpin ikut masuk dalam daftar yang menerima penambah daya senilai Rp 5,8 miliar. Adanya kasus tersebut, menyebabkan Saryono bolak-balik ke Inspektorat DKI dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) guna memberikan keterangan terkait pengadaan barang tersebut.
Belum lagi, kata Saryono, ia harus mengurus beberapa persiapan ujian sekolah yang akan berlangsung Senin (9/3/2015) besok.
"Konsentrasi saya jadi pecah. Satu sisi mikirin tentang UPS, satu sisi lagi mikirin siswa saya. Kan Senin besok sudah mau ujian sekolah," kata Saryono saat ditemui di SMAN 112 Jakarta, Jumat (6/3/2015).
Meski konsentrasinya terpecah, namun persiapan ujian di SMAN 112 sudah bisa diselesaikan. "Hari ini sudah beres semua. Tadi pas saya dari BPKP, siswa langsung saya kasih arahan," ujar Saryono.
Sama halnya dengan Saryono, Kepala sekolah SMAN 16 Jakarta, Cedarkuine mengatakan adanya kasus UPS yang menyeret sekolah SMAN 16 dirasa sangat mengganggu. Terlebih ia juga harus mengurus berbagai persiapan ujian sekolah.
"Sangat mengganggu sekali. Harus memenuhi panggilan, meladeni banyak wartawan terkait isu ini, belum lagi urus ujian siswa. Ya, tapi dibawa santai saja," ucap Cedarkuine.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.