Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#SaveHajiLulung Mendunia, Ini Kata Ketua Fraksi PPP

Kompas.com - 06/03/2015, 18:07 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak Kamis (5/3/2015) malam, hashtag atau tagar #SaveHajiLulung meramaikan linimasa media sosial di Indonesia, khususnya Jakarta. Berbagai kicauan lucu dilontarkan tentang Wakil Ketua DRPD DKI Jakarta Abraham Lunggana itu.

Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD DKI Maman Firmansyah mengatakan, kicauan lelucon tentang rekan separtainya itu dikoordinasi oleh pihak-pihak tertentu yang ingin merusak citra Lulung, sapaan akrab Abraham Lunggana.

"Saya kira ini sepihak dan tidak berimbang. Ada caci maki pada Haji Lulung. Itu kan dikoordinir dan kebanyakan bukan warga Jakarta," jawab Maman.

Maman juga menegaskan bahwa kegigihan yang diperlihatkan Lulung adalah untuk menjaga harkat dan martabat DPRD. "Jangan direndahkan terus. Dia ingin perlihatkan bahwa tuduhan mengenai DPRD menipu dan macam macam, tukang peras, tidak benar. Dia ingin menampakkan itu," pungkas Maman.

Seperti diberitakan, setelah beberapa hari lalu media sosial Twitter diramaikan dengan tagar #SaveAhok, kali ini giliran #SaveHajiLulung yang menjadi trending topic. Namun, bukannya untuk membela, isi dari tagar itu malah mengolok-olok Lulung. Kicauan itu bukan hanya bernada meledek, melainkan banyak juga meme atau gambar parodi senada tentang Lulung.

Sampai saat ini, Kompas.com belum berhasil meminta tanggapan Lulung terkait tagar #SaveHajiLulung ini. Hari ini dia tidak terlihat berada di kantornya dan ketika dihubungi melalui telepon pun dia tidak menjawab.

Tagar ini muncul setelah kericuhan yang terjadi seusai rapat mediasi soal APBD 2015 antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI. Menjelang rapat berakhir, Lulung mendebat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang menyampaikan pernyataan penutup. [Baca: Ini Video Lengkap Pertemuan Ahok dan DPRD DKI di YouTube]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com