"Skylift datang lalu anggota kami yang ada di dalam kami suruh turun. Karena kalau mereka terkena siraman air dari skylift, bisa membahayakan. Asap-asapnya akan bahaya," ujar Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Muchtar Zakaria, di Jalan M.H Thamrin, Selasa.
Muchtar mengatakan, para pemadam kebakaran terjebak karena ada asap tebal di tangga darurat lantai 12 dalam perjalanan turun mereka. Ketika itu, mereka tidak menggunakan tabung oksigen. Selain mengganggu pandangan, asap itu pun mengganggu pernapasan mereka.
Muchtar mengatakan sebenarnya tersedia tabung oksigen untuk setiap petugas. Akan tetapi, komandan pleton (danton) tidak dapat menggunakan tabung tersebut. Karena, pemasangan tabung tersebut harus disertai masker yang menutup mulut sang danton.
Jika mulut danton ditutup masker, maka akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan pemadam kain yang berada di bawah. "Danton enggak pakai oksigen akhirnya mereka semua sepakat enggak pakai oksigen," ujar Muchtar.
Untungnya, para pemadam kebakaran itu tidak terjebak terlaku lama. Mereka mampu melewati asap tebal tersebut. Tak kurang dari 15 mebut, mereka lolos dan berhasil tiba di bawah dengan selamat.
Atas hal ini, Muchtar mengaku kagum dengan sikap tenang para pemadam kebakaran yang terjebak tadi. Mereka tidak panik dan mampu keluar dari hambatan tersebut. "Sekarang tinggal proses pendinginan. Pokoknya pantang pulang sebelum padam," ujar Muchtar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.