Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Anggaran, Puskesmas Tambora Gunakan Dana Talangan

Kompas.com - 10/03/2015, 12:56 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisruh soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI antara Pemprov DKI Jakarta dengan DPRD ternyata berimbas pada program pelayanan puskesmas kesehatan masyarakat (Puskesmas) seperti fogging, sosialisasi kesehatan, dan posyandu.

Salah satu puskesmas yang ikut merasakan dampak telatnya pengesahan RAPBD 2015 adalah puskesmas Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Untuk mengatasi permasalahan itu, pihak puskesmas terpaksa meminjam dana talangan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Menurut Kepala Puskesmas Tambora Ahrahayati Wildany mengatakan, program penyemprotan anti-nyamuk (fogging) sangat dibutuhkan untuk menganani kasus demam berdarah dengue (DBD) di Tambora.

Sejak Januari 2015, sudah ada 35 kasus yang dilaporkan ke puskesmas. Adapun satu orang meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah. Ada 17 titik yang terdeteksi positif berdasarkan penyelidikan epidemologis.

"APBD kan belum ada. Makanya kami gunakan dana talangan dari BLUD untuk lakukan fogging," ujar Ahrahayati, Selasa (10/3/2015). Selama setahun, total dana fogging dan sosialisasi Rp 870 juta.

Selain program fogging dan sosialisasi, pelayanan puskesmas yang lain tidak terganggu karena ada dana BLUD. Pengadaan obat juga sudah dialokasikan untuk kebutuhan 15 bulan. Hanya saja, pembayaran gaji pegawai negeri sipil terkendala karena tunjangan kinerja daerah belum cair.

"Gaji pegawai honorer juga gunakan dana talangan BLUD dulu. Namun, secara umum pelayanan puskesmas tetap berjalan lancar," kata Ahrahayati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com