"Banyak kaca dan lempengan kaca. Gedung ini (sebagian besar) terbuat dari kaca," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa (10/3/2015).
Saat kebakaran terjadi, bagian yang paling banyak terkena api adalah sisi atau wing Biliton. Istilah wing digunakan untuk menyebutkan sisi gedung, dalam hal ini, sisi gedung yang menghadap ke Jalan Biliton, tepat di belakang Jalan MH Thamrin.
"Wing Biliton itu kebakaran pas sore hari kemarin, munculnya api dari sana. Baru subuh ke pagi yang kebakaran lagi itu kena wing Thamrin," kata Agus.
Api yang membakar lantai 16 sampai 20 gedung tersebut hanya menghanguskan tiga dari empat sisi gedung. Untuk sisi gedung yang menghadap ke gedung Sinar Mas Land Tower 1 tidak terbakar.
Hanya ada beberapa kaca yang pecah, dampak dari proses pemadaman oleh petugas pemadam kebakaran (damkar) hingga pagi tadi.
Saat kebakaran semalam pun, menurut Agus dan petugas engineering lainnya, api terlihat mencuat dari pinggir gedung alias jendela sehingga api bisa dilihat dengan jelas.
Api yang bertahan di bagian pinggir gedung ditambah dengan embusan angin yang cukup kencang membuat api menyambar bagian lainnya sampai lantai 16 ke atas habis terbakar.
Penuturan Agus dikuatkan dengan puing-puing gedung yang terbakar dan jatuh di sekitar Wisma Kosgoro.
Pantauan Kompas.com di lokasi, sebagian besar puing adalah kaca. Sebagian puing kaca tersebut terlihat sudah menghitam, sebagian lagi masih berbentuk potongan-potongan kaca yang bervariasi bentuknya.
Sejak pukul 10.30 WIB sampai 13.55 WIB, pecahan kaca dan material lainnya yang telah menjadi debu masih berjatuhan di sekitar gedung.
Petugas damkar bersama personel polisi telah membatasi ruang gerak masyarakat, terutama mereka yang terbiasa berjalan kaki melintasi Wisma Kosgoro. Bagian depan gedung dibatasi dengan pembatas beton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.