Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Putri dari Alex Usman Hilang sejak Ramai Pemberitaan UPS?

Kompas.com - 11/03/2015, 19:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Rina Aditya Sardika, sudah tidak pernah terlihat lagi di tempat kerjanya. Tak jelas mulai kapan ia menghilang.

Menurut salah seorang petugas keamanan di Gedung DPRD DKI, diperkirakan, sudah hampir dua pekan ini Rina tak terlihat datang ke kantornya yang ada di lantai 2, yang merupakan kantor Fraksi Gerindra.

"Iya, saya tahu orangnya. Sudah hampir dua minggu kayaknya enggak kelihatan," ujar petugas yang meminta namanya tak disebutkan itu, Rabu (11/3/2015).

Sebagai informasi, Rina merupakan anak dari Alex Usman, salah satu pejabat pemegang komitmen (PPK) pengadaan perangkat penyedia daya listrik (uninterruptible power supply/UPS), di sekolah-sekolah yang ada di Jakarta Barat pada 2014.

Pada Selasa (10/3/2015) kemarin, Alex sudah menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya. Saat ditanyakan mengenai kemungkinan menghilangnya Rina terkait mencuatnya kasus pengadaan UPS, petugas tersebut memberi sedikit informasi.

Ia mengatakan, Rina mulai tidak terlihat sejak ramainya pemberitaan mengenai dugaan penggelembungan dana untuk pembelian UPS. Petugas itu menyebutkan, sejak Rina menghilang, sudah ada beberapa orang yang mencoba menanyakan keberadaannya.

"Pas lagi rame-rame (kasus UPS) ini memang ada beberapa yang nyari-nyari," ucap dia.

Saat dikonfirmasi, Ketua DPP Gerindra DKI, yang juga Wakil Ketua DPRD, Mohammad Taufik membenarkan bahwa salah satu kadernya itu sudah lama tidak menampakkan diri.

Menurut Taufik, ketidakhadiran Rina disebabkan ia sedang ada urusan di luar tugasnya sebagai anggota DPRD.

"Sedang ada urusan, tetapi enggak tahu urusan apa," ujar dia saat dihubungi, Rabu sore.

Saat ditanyakan apakah akan ada sanksi dari Gerindra terhadap Rina terkait ketidakhadirannya itu, Taufik menyatakan bahwa partainya tidak akan memberikan sanksi ataupun teguran terhadap anggota Komisi B itu. "Enggak perlu ditegur, enggak usahlah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com