Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Warga Jakarta Merasa Tidak Diwakili DPRD DKI

Kompas.com - 12/03/2015, 14:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kekisruhan antara Gubernur dan DPRD DKI Jakarta memperoleh penilaian tersendiri dari masyarakat. Penilaian tersebut salah satunya mengenai keterwakilan masyarakat terhadap DPRD DKI.

Survei yang dilakukan Cyrus Network memperlihatkan sebanyak 54,8 persen warga merasa tidak terwakili oleh DPRD, 24,8 persen biasa saja, 9,7 persen terwakili, dan 10,7 persen tidak tahu.

"Ini pekerjaan rumah yang besar bagi DPRD," kata Direktur Opini Cyrus Network Hafizul Mizan, di Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Menanggapi hasil survei tersebut, pengamat politik dari CSIS, J Kristiadi, menganggap, sangat wajar jika masyarakat merasa tidak terwakilkan oleh DPRD. Menurut dia, selama ini masyarakat menaruh curiga terhadap DPRD.

"DPRD selalu memiliki performance mencurigakan. Sistem demokrasi perwakilan saat ini tidak menjamin rakyat terwakili," kata J Kristiadi.

Kristiadi menambahkan, rakyat hanya menitipkan suaranya kepada DPRD. Namun, penitipan itu tidaklah sepenuhnya, hanya sebagian. Rakyat, menurut dia, masih berdaulat selama 24 jam.

Sementara itu, menurut CEO Cyrus Network Hasan Nasbi, publik sekarang ini semakin cerdas dalam memilah informasi. Maka dari itu, wajar jika publik berani bersikap terhadap keterwakilannya oleh anggota legislatif di DPRD. Pasalnya, DPRD kerap kali salah melakukan kebijakan.

"Apa yang menjadi perhatian publik sekarang kan masalah anggaran, soal bagaimana anggaran dioptimalkan menjadi pelayanan publik, bukan beli barang-barang dengan harga selangit tanpa ada gunanya," kata Hasan Nasbi.

Survei Cyrus Network ini diselenggarakan pada 2-7 Maret 2015. Survei menggunakan metode multistage random sampling. Sebanyak 1.000 orang menjadi responden, yang tersebar secara proporsional di semua wilayah kelurahan DKI Jakarta, dengan umur minimal 17 tahun. Responden yang terpilih kemudian diwawancarai lewat tatap muka, dengan tingkat kepercayaan 95 persen serta margin of error lebih kurang 3,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com