Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Warga Jakarta Ikuti Isu APBD dan Anggaran Siluman

Kompas.com - 19/03/2015, 16:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat DKI Jakarta dianggap paham dan mengikuti pemberitaan soal APBD DKI dan dugaan anggaran siluman. Hal tersebut didapatkan dari hasil penelitian sebuah lembaga survei, Populi Center, yang bertajuk "Anggaran Siluman di Mata Masyarakat Jakarta".

"Sebanyak 59,8 persen masyarakat Jakarta mengikuti isu anggaran siluman, yang tidak mengikuti ada 25,5 persen," tutur Chairman Populi Center Nico Harjanto dalam jumpa pers, Kamis (19/3/2015).

Nico menjelaskan, penelitian ini mengambil 1.000 responden yang merupakan warga di seluruh wilayah administrasi Jakarta dan Kepulauan Seribu. Seribu responden terbagi menjadi 10 orang di 100 kelurahan, dengan komposisi lima orang pria dan lima lagi perempuan.

Menurut Nico, melalui presentase yang didapatkan, terlihat masyarakat Jakarta tertarik dengan isu tersebut dan dianggap sebagai hal yang penting. Masyarakat Jakarta pun bisa dinilai mulai ingin berpartisipasi dalam dinamika politik di daerahnya sendiri.

"Masyarakat merasa penting terkait anggaran bagi mereka, masyarakat Jakarta," tambah Nico.

Isu soal APBD dan dana siluman ini sudah sampai pada tahap pembahasan bersama Pemprov DKI dan DPRD DKI. Tepat pada hari ini, seluruh anggaran yang telah disepakati akan dimasukkan ke dalam e-budgeting.

Hari Jumat (20/3/2015) besok, merupakan hari terakhir bagi Pemprov dan DPRD DKI membahas APBD DKI 2015 hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kedua belah pihak pun telah menyatakan sepakat untuk menggunakan APBD tahun anggaran 2015.

Meski sebelumnya sempat pesimistis DPRD bakal menerbitkan peraturan daerah (perda) APBD DKI 2015, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kini menjadi optimistis.

Keyakinan itu ditunjukkan Basuki seusai memberi password e-budgeting kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Pemberian password itu diyakini Basuki dapat mengembalikan fungsi pengawasan oleh DPRD kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Selain Basuki, Prasetio juga optimistis mampu mengkomunikasikan teman-temannya sesama anggota Dewan untuk menerbitkan perda APBD 2015 sebesar Rp 73,08 triliun. Bahkan, ia juga memastikan proses input program ke dalam e-budgeting yang dilakukan SKPD berjalan lancar dan segera mengirim dokumen RAPBD ke Kemendagri.

Prasetio menjanjikan, pihaknya dapat menerbitkan perda, Jumat (20/3/2015) esok, dan langsung dikirim ke Kemendagri sehingga proses pembangunan tidak lagi terhambat karena permasalahan APBD ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com