Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Kata "DPRD DKI", Warga Jakarta Ingat "Lulung"

Kompas.com - 19/03/2015, 16:45 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Nama Lulung, sapaan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana, sudah melekat di benak masyarakat Jakarta. Jika mayoritas masyarakat ditanya apa yang ada dalam benak mereka mendengar kata "DPRD DKI", maka jawaban yang paling dominan adalah "Lulung".

"Di antara jawaban-jawaban lain yang berkonotasi negatif, yakni korup, siluman, dan lain-lain, nama Haji Lulung cukup banyak diucapkan ketika sekilas mendengar kata DPRD DKI," tutur Chairman Populi Center, Nico Harjanto, di Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Nico mendapatkan data tersebut melalui penelitian di Populi Center dengan responden 1.000 orang di seluruh DKI Jakarta, tidak terkecuali Kepulauan Seribu. Dari 1.000 orang itu, sebagian besar menyebutkan kata "Haji Lulung" atau "Lulung" saja ketika ditanya spontan soal DPRD DKI. Adapun penelitian itu termasuk dalam survei berjudul "Anggaran Siluman di Mata Masyarakat Jakarta".

Jawaban spontan responden terkait DPRD, selain "Lulung", adalah kata-kata yang bermakna negatif, seperti "korupsi", "tidak aspiratif", "kisruh", "dana siluman", dan "kurang peduli pada rakyat".

Meski demikian, dalam beberapa pertanyaan lain pada kuisioner yang dibagikan kepada responden penelitian, cukup banyak juga yang mengaku tidak tahu nama Abraham Lunggana.

"Nama yang paling dikenal cuma Basuki Tjahaja Purnama. Itu sudah pasti karena Gubernur DKI kan cuma satu. Namun, pas kami kasih daftar nama anggota DPRD, rata-rata enggak tahu. Kayak Abraham Lunggana, masyarakat tidak tahu," kata peneliti di Populi Center, Dimas Ramadhan.

Nama Lulung mulai mencuat dan ramai di media sosial saat dia salah menyebutkan alat catu daya bebas gangguan atau uninterruptible power supply (UPS) menjadi USB. Dari kesalahan penyebutan UPS, Lulung pun langsung menjadi bahan untuk meme dengan tagar #SaveHajiLulung.

Saat lelucon soal Lulung masih ramai, anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu pun membuat akun Twitter. Hingga saat ini, akun dia dengan nama @halus24 sudah memiliki 28.500 pengikut atau follower.

Dalam kicauannya yang terbaru, Lulung mengunggah fotonya bersama beberapa wartawan di Gedung DPRD DKI. Lulung menulis, "Rame rame foto bareng ame yg punya Berita di Ibu kota wartawan tuhhh.kerenn."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com