Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ongen: Saya Memang Takut sama Pak Ahok

Kompas.com - 24/03/2015, 13:37 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Angket DPRD DKI Mohamad "Ongen" Sangaji mengaku takut terhadap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Dia pun tidak ingin membantah keinginan Basuki yang menggunakan dasar hukum peraturan gubernur (pergub) untuk anggaran DKI tahun ini.

"Memang saya takut sama Pak Ahok (sapaan Basuki), enggak berani. Saya enggak berani deh. Bapak Ahok minta pergub, fraksi kasih kan," tutur Ongen, Selasa (24/3/2015).

Menurut dia, Basuki terlihat seram saat sedang marah. Maka dari itu, Ongen tidak ingin berurusan, bahkan sangat menghindari agar tidak dimarahi Basuki.

Di samping itu, Ongen juga menjelaskan bahwa proses angket terhadap Basuki masih terus berjalan. Dia memastikan bahwa proses angket ini akan berlangsung bebas dari intervensi siapa pun.

"Saya selama mimpin angket ini enggak pernah nonton TV dan baca koran. Saya takut terpengaruh. Yang bisa pengaruhi saya cuma Tuhan, untuk soal kebenaran ya. Kalau soal partai, beda lagi," tambah Ongen.

Sebelumnya diberitakan bahwa Basuki mengimbau panitia angket untuk memanggil dirinya. Terkait hal itu, Ongen kembali menjawab bahwa semua bukti sudah terkumpul sehingga tidak lagi perlu memanggil Basuki. [Baca: Ahok: Kalau Jantan, Tim Angket Panggil Saya Dong!]

"Kan memang kami bisa saja enggak panggil (Basuki). Data semua sudah kami pegang, nanti tinggal kami bahas bersama dalam (rapat) paripurna," ujar dia.

Kesimpulan sementara dari hak angket ini, dokumen RAPBD yang dikirim Basuki ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) adalah dokumen palsu. Kesimpulan panitia angket ini berarti juga menyimpulkan bahwa Kemendagri mengevaluasi dokumen palsu.

Menurut Basuki, sudah tidak ada lagi komunikasi antara Pemprov DKI dan DPRD untuk mengupayakan penerbitan perda APBD 2015. Kedua belah pihak sudah menyepakati penggunaan pagu APBD-P 2014, dan Pemprov DKI sudah menyerahkan dokumen yang telah dikoreksi kepada Kemendagri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com