Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Udje Kecewa dengan Tokoh Partai yang Benarkan Sikap Ahok

Kompas.com - 26/03/2015, 08:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Fajar Sidik mengimbau Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk lebih beretika dalam berkomunikasi. Sebagai seorang Gubernur, lanjut dia, seharusnya Basuki memberi contoh yang baik kepada masyarakat, bukan malah mengeluarkan kalimat tidak sopan di depan publik.

"Saya juga pernah nonton berita merasa kecewa ada tokoh partai yang membenarkan sikap Ahok (Basuki) yang mengeluarkan kata kasar karena emosi. Saya keturunan Ambon, kalau emosi juga masih menjaga adab di depan masyarakat," kata Fajar, Rabu (25/3/2015). 

Fajar pun menganalogikan sikap Basuki itu dengan sikap orang tua jika melihat anak-anaknya yang nakal. Apabila melihat anak nakal, orang tua yang baik tidak akan marah dan menjewer anaknya di depan orang banyak.

Seharusnya, kata dia, Basuki juga seperti itu. Jangan justru bahasa toilet itu diungkapkan di depan publik. Sebab, segala perilaku dan bahasa yang ditunjukkan orang nomor 1 di Jakarta itu, lanjut Fajar, dapat mempengaruhi pergaulan di kalangan masyarakat.

"Intinya masyarakat sudah haruss diluruskan. Enggak baguslah ada kalimat 'maling', 'kotoran', 'begal APBD', seharusnya ada vonis kalau sudah ada kesalahan yang benar-benar terbukti ada. Saya ini tidak hanya dewan, tapi juga mewakili sekian ribu orang Jakarta, jadi kami bawa agar (Gubernur) menjalani sesuai aturan dengan cara santun bukan emosi," ujar Fajar. 

"Seumur-umur saya nonton TV, nonton film barat kalau ada kata kasar pun disensor, jadi itu kalimat yang disayangkan," kata Fajar. 

Fajar bersama dua orang anggota DPRD lain yang tergabung dalam Parlemen Muda Jakarta (PMJ) pada Senin (23/3/2015) menyampaikan surat terbuka kepada Basuki agar bertutur kata lebih sopan.

Sebelumnya, Basuki juga sudah meminta maaf kepada publik karena sudah mengeluarkan "kata-kata toilet" dalam wawancara langsung di Kompas TV. Beberapa kali "perkataan toilet" itu keluar dari mulutnya saat menanggapi pertanyaan penyiar Kompas TV, Aiman Witjaksono, soal tuduhan yang mengatakan bahwa dirinya mencoba menyuap Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi senilai Rp 12,7 triliun. Basuki pun mengaku akan lebih menjaga tutur katanya. Terlebih setelah menerima nasihat dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com