Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Kalau Transjakarta Lewat Semua Kendaraan Harus Berhenti, Antreannya Bisa Enggak Karuan"

Kompas.com - 27/03/2015, 07:07 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wacana pengajuan revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas oleh PT Transjakarta dinilai belum efektif. Sebab, sterilisasi jalur transjakarta bukan hanya terletak pada pengamanan jalur.

“Pemerintah tidak bisa melihat satu sisi. Harus melihat stakeholder lain. Salah satu caranya membuat terpisah. Dibuat jalan layang khusus atau underpass,” kata pengamat transportasi Universitas Indonesia, Alviansyah, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/3/2015).

PT Transjakarta berharap jalur transjakarta bisa seperti jalur kereta. Salah satunya lebih menekankan bahwa jalur transjakarta hanya untuk bus transjakarta. Dengan demikian, nantinya aparat penegak hukum akan lebih mudah memproses penegakan hukum jika terjadi suatu kecelakaan.

“Akan sangat baik jika secara nasional, untuk jalur-jalur khusus yang didedikasikan eksklusif untuk angkutan umum tertentu, ditekankan bahwa peruntukannya hanya bagi angkutan umum tersebut. Hal itu akan sangat membantu proses penegakan hukum oleh aparat,” kata Dirut PT Transjakarta, Kosasih, Kamis (26/3/2015).

Sebenarnya, kata Alviansyah, sterilisasi jalur transjakarta sudah dilakukan. Hanya saja, pengawasan yang kurang merupakan hambatan dari efektivitas penerapannya. Selain itu, menurut Alviansyah, jika tujuannya untuk membenahi transjakarta, maka pemerintah juga perlu meningkatkan pelayanan transjakarta lainnya. Alviansyah menilai, sulit bagi bus transjakarta untuk bisa sejajar dengan kereta.

“Kereta itu raja jalanan. Kalau kereta lewat, semua berhenti. Tapi, kalau transjakarta lewat, semua kendaraan harus berhenti, antreannya bisa enggak karuan,” kata Alviansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com