Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Mengaku Sempat Kirim SMS Wanti-wanti kepada Pejabat DKI

Kompas.com - 01/04/2015, 11:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pernah mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada para pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. "Hati-hati ada kemungkinan DPRD main dengan Kementerian," demikian isi SMS itu.

"Itu suuzan (pikiran negatif) saya saja, he-he-he. Iya, saya curiga, takut kalau misalnya ada oknum, jadi ya saling jaga-jaga saja, kan lebih baik," kata Basuki, atau yang kerap disapa Ahok, di Balai Kota, Rabu (31/3/2015). 

Ia menduga masih ada oknum DPRD yang berupaya menyelipkan pokok pikiran (pokir) yang sudah dipangkas olehnya. Setelah pokir ditolak DKI, kemungkinan ada anggota DPRD yang mengupayakan memasukkan pokir dengan bantuan pegawai di Kementerian Dalam Negeri. Hal itu mengingat, penetapan anggaran DKI tahun 2015 saat ini ditetapkan dengan peraturan gubernur, bukan lagi peraturan daerah.

"Saya cuma SMS saja agar lebih berhati-hati. Saya harus banyak-banyak suuzan, apalagi hari gini, soal APBD," kata Basuki. 

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Triwisaksana mengaku belum pernah mendengar informasi adanya anggota Dewan yang "bermain" dengan Kementerian Dalam Negeri. Sebagai pimpinan Dewan, lanjut pria yang akrab disapa Sani itu, ia selalu mengawasi proses pembahasan APBD, mulai dari  musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) hingga pengesahan oleh Kemendagri. Kemendagri pun memiliki kewenangan penuh untuk tegas menolak permintaan oknum untuk menyusupkan anggaran siluman. 

"Sekarang kan wewenang soal APBD diserahkan sepenuhnya kepada Gubernur, jadi wewenang Gubernur untuk berjaga-jaga. Kemendagri juga harus menyeleksi dan memfilter, serta menyaring program kegiatan," kata Sani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com